Ferrari harus cari sosok pendamping Binotto
Menurut Gerhard Berger, Ferrari harus mencari sosok pendamping bagi sang team principal, Mattia Binotto, yang dapat membantu dalam urusan perpolitikan Formula 1.
Foto oleh: Jerry Andre / Motorsport Images
Binotto menjabat sebagai direktur teknis Ferrari sebelum ditunjuk menggantikan Maurizio Arrivabene sebagai team principal skuat Maranello untuk musim 2019.
Ferrari menjadi tim yang tercepat pada tes pramusim. Namun tim Italia tersebut gagal mencetak satu pun kemenangan di tiga balapan pembuka, yang semuanya dimenangi oleh Mercedes.
“Di Ferrari biasanya, ketika seseorang mendapat tanggung jawab, orang itu juga yang mengemban semua tanggung jawab,” kata Berger, yang pernah memenangi lima balapan bersama Ferrari.
Berger kemudian membandingkan struktur kepemimpinan Ferrari dengan yang ada di Red Bull.
“Karena jika kita melihat Red Bull, mereka punya sosok jenius seperti Adrian Newey. Kemudian sosok pemimpin handal seperti Christian Horner. Dan kemudian Helmut Marko yang seolah seperti hiu di tim mereka.
“Kemudian Mercedes: Toto [Wolff], yang sangat mumpuni. Lalu sosok jenius dalam pengembangan mesin, Andy Cowell. Dan juga Niki [Lauda] yang sayangnya tidak bisa hadir [karena sedang pemulihan dari sakit flu].
“Sementara di Ferrari kita hanya melihat Binotto. Saya tidak tahu apakah itu cukup.
“Saya pikir Binotto adalah teknisi yang hebat. Hanya saja, akan lebih penting jika energinya tidak dicurahkan terlalu banyak pada aspek politis atau semacamnya. Karena jika seperti itu maka ia tidak punya waktu untuk satu hal utama [yang ia kuasai].”
Berger kemudian menyebut era Ferrari di akhir 1990-an dan awal 2000-an sebagai contoh. Waktu itu Ross Brawn dan Rory Byrne bergabung ke Ferrari dari Benetton, satu tahun setelah Michael Schumacher melakukan hal yang sama di akhir 1995. Brawn dan Byrne kemudian bekerja di bawah arahan team principal, Jean Todt.
“Salah satu kekuatan terbesar dia adalah dia tahu cara menyatukan orang-orang untuk memaksimalkan kemampuan mereka,” ujar Berger tentang Schumacher.
“Ketika dia hijrah ke Ferrari dia berkata, ‘Ross kamu datang dengan saya, Rory kamu juga datang dengan saya’. Dalam hal ini, saya pikir dia lebih baik daripada Sebastian [Vettel]. Michael begitu fantastis dalam mengumpulkan orang untuk bekerja sama di timnya.
“Lagi-lagi ada tiga orang: Rory, sosok jenius pada masanya, kemudian Ross, dan Jean Todt, yang berurusan dengan sisi politis dan regulasi.
“Saya tidak tahu siapa yang akan mengisi peran-peran itu di Ferrari [sekarang]. Jika semuanya ada di pundak Binotto, maka itu akan terasa sangat berat.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments