Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Analisis

Ferrari incar solusi piston inovatif berkat cetakan 3D

Ferrari kini bertumpu pada teknologi cetakan 3D untuk membuat desain piston yang inovatif dan diharapkan dapat memberikan kemajuan besar pada mesin F1 2017 mereka

Ferrari SF16-H rear detail

Foto oleh: Giorgio Piola

Analisis teknis Giorgio Piola

Giorgio Piola adalah jurnalis teknis Formula 1 ternama. Lahir di Genoa, Italia. Giorgio telah meliputi Kejuaraan Dunia F1 sejak tahun 1969, menghasilkan ribuan ilustrasi yang telah direproduksi di beberapa publikasi prestisius olahraga bermotor di dunia.

Bekerja di bawah pengawasan ketat presiden Sergio Marchionne. dan terlihat bungkam terkait kans mereka di tahun ini, Ferrari diyakini terus bekerja keras di pabrik mereka di Maranello demi meraih kemajuan besar.

Di awal musim 2016, Ferrari menaruh tekanan di atas pundak mereka sendiri usai sesumbar dengan target menjadi juara di balapan perdana.

Progres proyek 668 Ferrari diyakini sudah sesuai target dan siap untuk melakukan debut publik di sesi pengambilan gambar di Fiorano pada tanggal 24 Februari. Sementara penampilan perdana akan diperlihatkan melalui media internet seperti yang telah dilakukan beberapa tahun terakhir ini.

Agar dapat memenuhi target, Ferrari harus melakukan perancangan mesin dengan cara yang revolusioner, dan berfokus pada inovasi. Saat ini uji coba tengah dilakukan terhadap desain piston istimewa berbahan baja aloi yang baru.

Meski FIA memberikan batasan kepada pabrikan terkait material-material apa saja yang bisa mereka gunakan, Ferrari diyakini siap berpindah dari material aluminium yang biasa digunakan oleh tim-tim F1.

Ferrari beralasan mereka ingin mencari material yang lebih elastis di bawah beban yang lebih tinggi (dan juga peningkatan suhu) tanpa mengorbankan reliabilitas mobil.

Aluminium aloi memiliki berat yang lebih ringan dibandingkan baja aloi, tetapi mereka lebih mudah mengalami deformasi dan rusak di bawah suhu ekstrim. Beban tambahan pada komponen yang bergerak seperi piston merupakan masalah besar. Maka mencari solusi yang dapat bekerja lebih baik dan reliabel menjadi fokus utama.

Staf Maranello saat ini bertumpu pada teknologi cetakan 3D demi membantu pencarian mereka menemukan aloi yang tepat. Teknologi tersebut diyakini mempermudah insinyur-insinyur Ferrari untuk membuat lapisan material yang tipis secara satu per satu.

Dengan demikian, ada kemungkinan Ferrari dapat menemukan atau membuat bentuk rumit yang belum pernah digunakan oleh tim-tim lain sebelumnya.

Kebebasan yang ditawarkan oleh cetakan 3D, ditambah dengan kecepatan produksi, membuka wawasan baru terkait pengembangan desain mobil yang sebelumnya hanya bisa dilakukan melalui model terowongan angin dan komponen prototipe berbahan plastik.

Meski kemungkinan besar Ferrari tidak sendirian dalam penerapan inovasi ini, direktur teknis Ferrari, Mattia Binotto, berharap timnya dapat mengalami kemajuan secepat mungkin di awal musim 2017.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Analisis: Desain Manor F1 2017 beri kisi-kisi mobil generasi baru
Artikel berikutnya Biaya tinggi, Ford masih enggan kembali ke Formula 1

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia