Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Ferrari Ingin Masa Transisi Budget Cap Diperpanjang

Prinsipal Ferrari, Mattia Binotto, mendorong perpanjangan masa adaptasi terhadap aturan budget cap di Formula 1.

Mattia Binotto, Team Principal Ferrari on the grid

Foto oleh: Andy Hone / Motorsport Images

Ketika regulasi diberlakukan pada 2021, pengeluaran tim F1 maksimal 145 juta dollar (sekitar Rp2,04 triliun). Ini artinya mereka mesti mengurangi krunya.

Ferrari memilih memindahkan sebagian stafnya ke divisi mobil jalanan, sedangkan Mercedes dan Red Bull telah menciptakan proyek di area lain untuk menampung kru F1.

Awal tahun ini, disepakati bahwa semua tim diberi waktu enam bulan untuk menyesuaikan diri. Namun, Binotto menilai jangka waktu yang diberikan tak cukup.

Pasalnya, posisi Ferrari rumit dengan dekrit pemerintah Italia yang menginstruksikan pembekuan pemberhentian sumber daya manusia selama pandemi.

“Saya kira pertanyaannya bagus. Sangat penting pada tahap itu, ‘pendaratan lunak’ telah diputuskan, disetujui semua tim, F1, FIA saat itu, tahu bahwa dengan situasi Covid-19, faktanya sangat sulit memecat orang, memberhentikan mereka pada periode tersebut,” kata Binotto.

“Mengetahui hal itu dalam hal pesan, itu sangat salah memecat orang ketika kita ada dalam stiuasi pandemi Covid-19.

“Bagi saya, kenyataan bahwa pandemi belum selesai dan kita masih menghadapinya, kalau boleh saya bilang, sebuah masalah darurat. Mekanisme enam bulan perlu ditinjau lagi, dan akhirnya kami harus mencoba menunda mekanisme itu hingga akhir tahun.”

Baca Juga:

Binotto mengonfirmasi bahwa dia melobi FIA untuk mewujudkan idenya. Namun, di sisi lain, Ferrari berancang-ancang melakukan tindakan untuk memenuhi batas anggaran.

“Saya kira itu adalah tanggung jawab sosial, sekali lagi, sangat buruk memecat orang selama Covid-19, dan tahu bahwa kami perlu melakukan secepatnya. Kami tak percaya bahwa itu merupakan pendekatan yang tepat,” Binotto melanjutkan.

“Jadi hal tersebut yang ingin saya diskusikan dengan FIA agar memahaminya, dan bersama tim-tim lain. Apa ada kemungkinan mengakomodasi situasi darurat?

“Itu satu sisi. Di sisi lain, seperti yang kami bilang, bagaimana kami mengatur diri sendir. Pastinya kami mencoba merestrukturisasi tim. Kami akan memindahkan sebagian staf ke divisi mobil jalanan karena kami merupakan sebuah perusahaan besar.

“Ada beberapa peluang yang kami dapatkan. Tapi ini pekerjaan sulit yang kami mulai. Solusinya belum jelas.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Dihujani Kritik, Pirelli Bersikukuh Kembangkan Ban Baru
Artikel berikutnya Jadi Rekan Setim, Sainz Banyak Belajar dari Norris

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia