Ferrari Perbarui Sistem Hibrid di F1 GP Rusia

Perubahan signifikan sah-sah saja dikerjakan. Berdasarkan regulasi, tim diizinkan membuat update besar sekali setahun pada masing-masing komponen mesin.

Musim panas lalu, Prinsipal Mattia Binotto mengemukakan bahwa tim tidak akan memperbarui power unit sebelum GP Italia. Mereka meluncurkan mesin dengan modifikasi perangkat di Sochi Autodrom, pekan ini.

Perubahan pada sistem hibrid membuat tenaga bertambah meski kurang dari 10bhp. Walau kecil, setidaknya ada tambahan tenaga yang penting dalam perebutan posisi ketiga dengan McLaren dalam kejuaraan konstruktor.

Karena menggunakan mesin baru, Leclerc terpaksa mendapat penalti grid. Pembalap Monako itu mengalami kerusakan power unit dan penyimpan energi, setelah mengalami kecelakaan dengan Lance Stroll di GP Hungaria.

Sejauh ini, Ferrari baru mengerjakan mesin untuk Leclerc. Carlos Sainz harus menunggu gilirannya. Strategi ini diterapkan karena si Kuda Jingkrak tak mau dua pembalapnya berada di baris belakang secara bersamaan.

Baca Juga:

“Tujuan utama adalah mendapat pengalaman untuk proyek mesin 2022. Banyak upaya dilakukan untuk ini, keduanya secara teknis dan logistik, dan agar dapat menggunakannya secepat mungkin. Pengenalannya akan dilakukan secara bertahap antara pengemudi,” ucapnya.

“Charles akan jadi yang pertama menggunakan sistem hibrid baru. Keputusan ini merupakan tindakan pencegahan yang berhubungan dengan potensi risiko akibat kerusakan paket baterai dalam insiden GP Hungaria.

“Di Sochi, Leclerc akan mendapat mesin baru dan karena itu, start dari bagian belakang grid. Kapan sistem hibrid terbaru dipasang di mobil Carlos, akan ditentukan berdasarkan evaluasi kompromi yang tepat antara daya saing dan dampak penalti.”

Leclerc bukan satu-satunya pembalap yang mendapat penalti grid di Sochi. Rider Red Bull Racing, Max Verstappen, akan mendapat mundur tiga baris karena menyebabkan insiden dengan Lewis Hamilton di Monza.