Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Sering Crash, Ferrari Tak Permasalahkan Biaya Perbaikan SF21

Ferrari tak mau meratapi kerugian yang timbul akibat para pembalapnya mengalami insiden. Pasalnya, itu tidak terlalu memengaruhi anggaran F1 2022.

Carlos Sainz Jr., Ferrari SF21, crashes and causes a red flag

Foto oleh: Zak Mauger / Motorsport Images

Musim lalu, para pembalap si Kuda Jingkrak total crash 10 kali saat mengebut. Charles Leclerc menjadi pembalap yang berkontribusi besar pada kerusakan SF21.

Gegara pembalap Monako kecelakaan, mobil rusak dan butuh ongkos perbaikan 4,046 juta euro (sekitar Rp65,8 miliar). Sedangkan, Sainz sepertiganya, yakni sekitar 1,756 juta euro.

Pengeluaran ekstra itu dibalas dengan peringkat ketiga klasemen F1 2021, mengalahkan McLaren. Mereka meraup poin dalam 21 dari 22 balapan.

Menurut Direktur Olahraga Ferrari, Laurent Mekies, itu adalah konsekuensi dari instruksi menginjak pedal gas dalam-dalam.

“Kami mendorong pembalap agar mendorong diri mereka hingga batasnya karena perjuangan itu membantu tim untuk maju,” ujarnya, dikutip dari Auto Motor und Sport.

“Kami mengembangkan mobil yang kami miliki pada 2021 dengan level yang relatif terbatas, sehingga lebih mudah untuk mengalokasikan dana dari anggaran untuk kompensasi atas konsekuensi dari kecelakaan.”

Perubahan regulasi teknis yang berlaku tahun ini diperkirakan membuat pekerjaan mereka sedikit ringan karena kualitas mobil tak beda jauh antara satu sama lain.

“Tapi pada 2022, situasinya akan berubah dan semua uang akan harus dibelanjakan untuk pengembangan mobil,” Ia melanjutkan.

Baca Juga:

“Saya kira pada awal musim, mobil akan tampak berbeda satu sama lain, tapi setelah enam pekan, perbedaan akan berkurang secara bertahap. Pada 2023, mobil akan menjadi mirip. Jumlah area yang bisa dikembangkan jadi lebih sedikit dibanding sebelumnya.”

Musim ini, manajemen ban Ferrari tergolong kurang bagus sehingga pembalap sering mendapati ban cepat aus.

“Pemakaian ban biasanya lebih tinggi dibanding kompetitor. Kami bekerja keras untuk menyelesaikan masalah ini. Kami bekerja keras di simulator,” ia mengungkapkan.

“Kami perlu menemukan cara untuk memanfaatkan pemanasan ban lebih efisien dan kami membuat beberapa peningkatakn tapi kami juga tidak gembira.

“Ada masalah yang sangat jelas di trek di mana ban depan terbatas dan kami memiliki banyak kesulitan di sana.”

Charles Leclerc, Ferrari SF21, Laurent Mekies, Racing Director, Ferrari

Charles Leclerc, Ferrari SF21, Laurent Mekies, Racing Director, Ferrari

Fotoğraf: Ferrari

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Pengembangan Red Bull Racing Serupa Brawn GP
Artikel berikutnya Lando Norris Masih Kecewa jika Teringat GP Rusia

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia