Ferrari Tanpa Binotto di GP Abu Dhabi

Ketidakhadiran sosok Binotto bukan lah pertama kalinya. Sebelumnya pria Italia itu telah melewatkan sejumlah seri, salah satunya GP Turki.

Hal tersebut merupakan persiapan menghadapi 23 race F1 musim depan, yang mana dalam kebijakan lebih luas adalah untuk merotasi staf dan memastikan anggota tim tetap bugar.

Usai kembali ke paddock F1 saat gelaran GP Sakhir akhir pekan lalu, diketahui bahwa Binotto mengalami sakit ketika masih berada di Bahrain. Dia pun langsung pulang ke negara asalnya.

Sebuah sumber kepada Motorsport.com memastikan Binotto sakit bukan karena terjangkit Covid-19, melainkan tubuhnya sedang dalam kondisi tidak prima.

“Mempertimbangkan diri saya sendiri, Anda perlu menyeimbangkan tugas Anda di trek balap dan di pabrik," kata Binotto di Imola lalu.

“Pabrik itu penting, tempat kami mengembangkan mobil dan menyiapkan mobil.

“Untuk diri saya sendiri, saya kira, saya tidak akan mengikuti semua balapan. Bahkan pada 2020, saya (sebenarnya) mempertimbangkan untuk melewatkan beberapa balapan di paruh terakhir musim ini, mulai dari Turki.

“Tapi itu lebih merupakan kemungkinan untuk tahun depan, karena ketika Anda bertanggung jawab atas seluruh tim. Event balapan itu memang penting, tapi manajemen seluruh tim juga penting.

“(Ketika) jumlah balapan bertambah, ada penilaian yang perlu dilakukan untuk berhati-hati di mana Anda, serta beberapa engineer dan teknisi untuk akhirnya menemukan keseimbangan.”

Dengan absennya Binotto di GP Abu Dhabi, maka kepemimpinan skuad kuda jingkrak diserahkan lagi kepada Direktur Olahraga Ferari, Laurent Mekies.

Mekies sebelumnya memimpin langsung di Turki dan Bahrain, sementara Binotto memantau dari markas besar Ferrari di Maranello.

Ferrari datang ke GP Abu Dhabi berbekal peringkat keenam pada klasemen sementara konstruktor. Adapun, Charles Leclerc juga menduduki urutan keenam dalam klasemen sementara pembalap.