Ferrari Ungkap Trik Atasi Problem Ban
Pengalaman pahit di Formula 1 Grand Prix Prancis akibat ban aus memaksa Scuderia Ferrari melakukan analisis terkait mobil dan mereka sudah menemukan solusinya.
Foto oleh: Andy Hone / Motorsport Images
Setelah secara mengejutkan merebut pole position secara beruntun di Monaco dan Azerbaijan, Ferrari mengalami bencana pada seri ketujuh di Prancis, 18-20 Juni lalu, dengan tidak mampu merebut poin.
Carlos Sainz hanya finis di P11 sedangkan Charles Leclerc di peringkat ke-16. Data menunjukkan, kedua pembalap bermasalah dengan ban yang sangat cepat aus. Insiden tersebut membuat Ferrari langsung melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap sasis SF21.
“Di Prancis, kami mengalami masalah level keausan ban yang tinggi pada ban depan-kiri. Ban menjadi cepat sekali habis,” kata Mattia Binotto, Prinsipal Tim Ferrari, seperti dikutip formula1.com.
“Kami kembali ke Maranello dan melakukan serangkaian tes, seperti pekerjaan rumah. Kami memiliki masalah pada ban, Ferrari SF21 memiliki masalah dengan ban yang cepat aus. Sebenarnya jika mengacu data, bukan hanya di Prancis kami bermasalah dengan ban.
“Jika dibandingkan dengan tim-tim lain, dirata-rata, kami termasuk salah satu yang boros dengan ban depan. Jadi, di sebagian besar balapan, kami memang bermasalah dengan ban depan yang sangat cepat habis.”
Mattia Binotto, Team Principal, Ferrari
Foto oleh: Andy Hone / Motorsport Images
Ferrari pun melakukan analisis lewat simulator di Maranello untuk mencari tahu apakah penyebab cepat ausnya ban disebabkan kesalahan desain Ferrari SF21, atau set-up yang kurang pas.
“Saya kira kami akhirnya menemukan solusinya, sangat sederhana. Jika ban cepat aus, itu berarti Anda sering selip (sliding), sesimpel itu saja,” ucap Binotto.
“Lalu, penyebab Anda sliding sangatlah banyak dan cara mengatasinya adalah set-up. Area belakang mobil Anda mungkin bagus, lebih bagus saat pengereman. Namun dengan mobil yang understeer, Anda tidak akan mendapatkan hasil maksimal.”
Dari situ, Binotto terus meminta para teknisinya untuk terus memodifikasi set-up di setiap balapan demi mengejar balans. Dari understeer ke oversteer, mencoba mengurangi selip di bagian depan hingga menemukan set-up yang tepat.
Mengacu hasil-hasil lomba Ferrari setelah Prancis, Binotto yakin ubahan yang dilakukan para teknisi sudah menuju ke arah yang tepat terkait pemecahan problem cepat ausnya ban depan.
“Di Austria, dan tentu saja Inggris (saat Leclerc mampu bersaing untuk memperebutkan kemenangan), serta situasi bagus di Hungaria, menunjukkan seberapa bagus ubahan yang kami lakukan terkait problem level keausan ban,” tutur Binotto.
Kendati begitu, Binotto mengakui, akibat usaha untuk mengurangi level keausan ban depan, Ferrari harus mengorbankan kecepatan untuk satu lap. Tetapi, Binotto mengakui hal tersebut sepadan dengan performa untuk jarak jauh.
Mattia Binotto juga menyebut kedua pembalapnya juga harus beradaptasi dengan set-up mobil yang berbeda ini. Para teknisi dan kru juga terus mempelajari sejumlah set-up yang pernah dipakai.
Menjelang GP Belgia di Sirkuit Spa-Francorchamps, akhir pekan nanti (27-29/8/2021), Ferrari berada di peringkat ketiga klasemen konstruktor dengan 163 poin, sama dengan torehan McLaren di P4.
Carlos Sainz berada di peringkat keenam dengan 83 poin sedangkan Charles Leclerc satu tingkat di bawahnya dengan 80 poin.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments