Gegara Red Bull, FIA Bakal Gelar Tes untuk Sayap Belakang
Federasi Otomotif Internasional (FIA) akan menyelenggarakan pengujian fleksibilitas sayap belakang mobil Formula 1. Keputusan ini diambil menyusul adanya tim-tim yang mengeksploitasi regulasi sektor tersebut.
Foto oleh: Glenn Dunbar / Motorsport Images
Red Bull mendapat sorotan setelah pembalap Mercedes, Lewis Hamilton, melihat bahwa desain sayap belakang rivalnya bengkok. Prinsipal skuad tersebut, Christian Horner, berkelit kalau mereka sudah mengantongi persetujuan FIA dan lolos tes mundur untuk menguji kekakuan.
Sayap lentur berputar ke bawah di trek lurus untuk meningkatkan kecepatan tinggi, tapi kemudian kembali ke posisi normal di tikungan untuk memaksimalkan downforce. Siasat tersebut tentu membuat Die Rotten Bullen tampil tangguh di sepanjang musim.
“Tentu saja, mobil diamati dengan seksama dan ada tes mundur, dan ada beberapa tes berbeda yang harus dilewati,” kata Horner. “FIA gembira dengan mobil dan sudah lulus semua tes yang cukup ketat.”
Ia menjelaskan sudah bicara dengan Prinsipal Merecedes, Toto Wolff, terkait desain sayap. Pria Inggris mengaku kaget dengan komentar Hamilton.
“Saya terkejut membaca pernyataannya tentang itu. Tapi itu yang disebutkan Toto kepada saya sebelumnya. Saya ragu kalau itu opini Lewis, jadi mungkin datang dari sumber lain,” tuturnya.
Namun, Selasa (12/5/2021), kepada Motorsport.com, sumber membocorkan salinan surat FIA yang dikirim ke semua tim. Mereka prihatin ada yang ‘mengakali desain’ agar lolos tes statis tapi ternyata masih lentur saat berlari kencang. “Kami yakin deformasi seperti itu bakal berpengaruh signifikan terhadap performa aerodinamika,” tulis mereka.
FIA menekankan kalau memberlakukan klausul dalam peraturan teknis F1 yang memungkinkan untuk memperkenalkan tes baru. Pasal 3.9.9 di Regulasi Teknis F1, “FIA berhak memperkenalkan tes beban/defleksi lebih jauh pada setiap bagian bodywork yang tampak (atau dicurigai), bergerak ketika mobil berjalan.”
FIA akan memberikan serangkaian tes yang fokus pada karakter sayap yang berputar ke belakang saat mobil mengebut. Aturan yang berlaku saat ini hanya menguji kalau sayap tidak belok satu derajat secara horizontal atau 3 mm vertikal kalau gaya tertentu dilekatkan kepada mereka.
Tes akan membatasi rotasi sayap belakang satu derajat pada sumbu normal ke bidang tengah saat dua berputar ke belakang dan beban horizontal 750 Newton diterapkan di lokasi yang ditetapkan. Pengujian lebih lanjut melibatkan 1000 N vertikal dan gaya downforce, juga akan memungkinkan satu derajat rotasi.
FIA ingin membatasi tim yang mencoba menembus batas dengan desain cerdas yang bergerak saat keluar jalur di mana saat ini tidak diperiksa ketika mobil berhenti. Kemungkinan sekarang tim-tim mulai memperkuat sayap belakang supaya bisa sukses di tes baru. Federasi memberikan waktu bagi mereka hingga 15 Juni 2021.
Jadi desain yang dipakai saat ini masih bisa dipakai dalam GP Monako, GP Azerbaijan dan GP Turki.
Max Verstappen, Red Bull Racing RB16B
Foto oleh: Steven Tee / Motorsport Images
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Video terkait
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments