Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

FIA dan pabrikan bertemu bahas regulasi mesin 2021

Beberapa pabrikan mobil termasuk Grup VW dan Alfa Romeo bertemu dengan FIA di Paris untuk membahas regulasi mesin Formula 1 setelah 2020.

Start: Lewis Hamilton, Mercedes AMG F1 W08, leads Sebastian Vettel, Ferrari SF70H, Kimi Raikkonen, F

Foto oleh: LAT Images

Start: Lewis Hamilton, Mercedes AMG leads
Jean Todt, FIA President
Romain Grosjean, Haas F1 Team VF-17, leads Felipe Massa, Williams FW40, Carlos Sainz Jr., Scuderia T
Lewis Hamilton, Mercedes AMG F1 W08, leads Sebastian Vettel, Ferrari SF70H, Valtteri Bottas, Mercede
Sebastian Vettel, Ferrari SF70H
Valtteri Bottas, Mercedes AMG F1 W08
Sebastian Vettel, Ferrari SF70H
Kevin Magnussen, Haas F1 Team VF-17, leads Marcus Ericsson, Sauber C36, Antonio Giovinazzi, Sauber C

Presiden FIA, Jean Todt, ingin F1 mengambil jalan yang berbeda di mana aspek teknologi harus dikurangi agar balapan bisa berjalan semakin seru.

"Jika Anda menjelaskan mobil Formula 1 masa kini kepada saya, saya akan berpikir mobilnya terlalu rumit, terlalu canggih. Sesuatu yang tidak diperlukan untuk olahraga ini," jelas Todt.

"Hal ini memang sensitif, karena di satu sisi, dunia otomotif terus berevolusi, dan akan aneh jika kasta tertinggi olahraga balap tidak mengikuti perkembangan teknologi otomotif.

"Namun saya tetap berpikir bahwa F1 saat ini terlalu mahal, terlalu rumit, dan juga terlalu reliabel. Saya terkejut dengan hasil hari perdana tes di Barcelona.

"Zaman saya, sudah bisa melakukan lima putaran saja saya bisa berpikir: 'Fantastis, kita melakukan lima putaran.' Sekarang saya melihat mobil-mobil melakukan 70 atau 80 putaran. Mereka membangun laboratorium di mana hanya orang-orang tertentu yang memiliki akses."

Masa depan listrik

Salah satu keputusan yang kini harus diambil oleh pabrikan mobil adalah seberapa besar pengaruh tenaga listrik di teknologi mesin F1 masa mendatang.

Meski penerapan teknologi listrik kini semakin meluas di antara pabrikan-pabrikan mobil, Todt tidak yakin F1 akan mengikuti jalan yang sama.

"Keterbatasan yang paling besar dari mobil listrik adalah otonomi dan waktu pengisian ulang," ujarnya."Mobil yang melakukan jarak tempuh 200km harus melakukan pengisian ulang selama enam hingga delapan jam.

"Jadi menurut saya, masa depan mobil listrik itu cakupannya untuk di kota. Oleh karena itu kita memiliki balapan formula listrik di tengah-tengah kota.

"Masih banyak mobil yang menggunakan diesel, masih banyak yang menggunakan hibrida. Saya sendiri melihat masa depan yang cerah untuk teknologi sel bahan bakar.

"Mungkin sel bahan bakar akan menjadi teknologi yang berbeda di mana mereka bisa menempuh jarak 600-1000km hanya dengan waktu pengisian ulang selama tiga menit.

"Kami ingin memperkenalkan teknologi sel bahan bakar di beberapa kategori balap di masa mendatang. Tapi kami masih ingin F1 menggunakan teknologi mesin konvensional. Tapi itu juga bukan berarti kita akan memakai mesin yang digunakan sepuluh tahun yang lalu, itu tidak akan terjadi."

Global Fan Survey 2017 - Indonesia

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Update survei F1: Alonso dan Ferrari jadi yang terpopuler
Artikel berikutnya Steiner: Mesin F1 Ferrari bisa lebih bagus dibandingkan Mercedes

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia