Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

FIA Didesak Atur Kualifikasi F1 Lebih Ketat Lagi

Federasi Olahraga Internasional (FIA) didesak untuk mengatur sesi kualifikasi sehingga tidak ada pembalap yang bergerak terlalu lamban.

Fernando Alonso, Alpine A521, alongside Sebastian Vettel, Aston Martin AMR21

Foto oleh: Charles Coates / Motorsport Images

Alih-alih menjamin keselamatan, justru pembalap melambat bisa menciptakan insiden. Hal ini dialami Fernando Alonso pada lap terakhir Q2, tepatnya tikungan akhir.

Jalannya diblok pilot Aston Martin, Sebastian Vettel, yang mengurangi kecepatan di belakang rombongan pembalap lain. Mereka berancang-ancang melakukan hot lap.

Pria Jerman itu lantas mendapat penalti tiga grid di hari ulang tahunnya. Valtteri Bottas dan Carlos Sainz Jr. juga ikut diselidiki untuk mengetahui keterkaitan dengan insiden.

Alonso sangat marah karena terpaksa memulai lomba dari posisi ke-14. Ia yakin kejadian seperti itu tak terulang lagi kalau saja sanksi yang diterapkan lebih keras. Oleh karena itu, dibutuhkan campur tangan FIA.

“Kami perlu seseorang yang membantu kami dari luar dan satu-satunya yang bisa menolong adalah FIA, menurut saya,” ujar pembalap Alpine F1 itu kepada Motorsport.com.

“Karena tim-tim, mereka berurusan dengan performa ban, dengan performa baterai, dengan semua sisi kompetitif. Tapi dari sisi keselamatan dan regulasi, kami tidak bisa meletakkan semua di atas meja tim karena mereka selalu melihat tentang daya saing. Jadi mungkin kami butuh bantuan dari FIA.”

Baca Juga:

Sejatinya Direktur Balapan F1, Michael Masi, telah memberi catatan yang memperingatkan bahwa mereka tak boleh melambat di Tikungan 9 ke Tikungan 10 Red Bull Ring, kalau tidak perlu. Mereka bisa mendapat sanksi.

Alonso menilai tindakan Masi tersebut sedikit membantu, hanya saja perlu sistem yang lebih menguatkan.

“Jika tertulis, Anda tidak bisa melakukan satu hal dan Anda melakukannya, kemudian Anda kena penalti, sehingga jelas untuk semua orang,” ia menuturkan.

“Itu pertama membantu dan kedua, mungkin ada sebuah sistem. Saya tahu di Baku, mereka mengenalkan waktu lap minimum dan Anda harus melakukan dalam outlap. Jadi pada dasarnya, bagaimana Anda keluar dari pitlane pada posisi itu, Anda akan berakhir memulai lap pada posisi tersebut karena kami semua punya selisih waktu yang sama.

“Jadi, kemudian tidak ada lagi trik atau tidak ada lagi overtaking yang Anda lihat di outlap atau sesuatu seperti itu karena kami akan harus menghormati delta yang sama. Mungkin sistem lain bisa membantu kami.”

Fernando Alonso, Alpine A521

Fernando Alonso, Alpine A521

Photo by: Zak Mauger / Motorsport Images

Sementara, Daniel Ricciardo melihat bahwa beberapa pembalap melanggar kesepakatan bersama. Ia menuding Sergio Perez dan George Russell.

“Saya kira Perez mungkin punya sedikit celah dan saya kira George juga. George tampaknya sedikit bandel di sana jadi saya kira mungkin dia mendorong itu,” ucap pembalap McLaren itu.

“Saya kira jelas apa yang perlu kami lakukan. Saya kira apa yang saya bicarakan, mungkin itu hal terpisah.”

Pembalap Haas, Nikita Mazepin, yang disebut melanggar kesepakatan di awal musim, kini bisa balas menyerang. Ia melihat justru banyak pilot berpengalaman yang melakukan kesalahan lebih dulu, tapi mereka tak mendapat reaksi keras.

“Saya jadi target mudah dalam kualifikasi di Bahrain, dan setiap orang berlaku semua membesar-besarkan. F1 merupan dunia dengan standar ganda. Jika Anda punya nama besar dengan banyak gelar di bawah sabuk Anda, maka aksi Anda tidak banyak dikritik dibanding Anda bukan siapa-siapa,” ia mengeluh.

“Saya tak tahu apa yang terjadi hari ini dalam kualifikasi karena saya belum melihatnya. Tapi kemarin, dalam pengarahan pembalap, race director kami membuat aturan baru, mengatakan bahwa Anda harus membuat posisi trak di Tikungan 8 dan Anda tidak boleh melambat di Tikungan 9 dan 10. Ini artinya Anda harus menjaga kecepatan pada dua tikungan itu.

“Dan kejadian yang saya lihat pada Q2 bertolak belakang. Setiap pembalap adalah manusia, mereka dapat tertangkap dan mereka sudah tertangkap. Setiap orang hanya butuh menerapkan aturan serupa, satu sama lain, dan itu akan jadi tempat yang membahagiakan.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation

Video terkait

Artikel sebelumnya Upgrade Mercedes Takkan Cukup untuk Kejar Red Bull di Inggris
Artikel berikutnya Red Bull Indikasikan Perez Akan Dapat Kontrak Baru

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia