FIA Finalisasi Regulasi Mesin Baru untuk F1 2026
Federasi Otomotif Internasional (FIA) akhirnya memfinalisasi beragam aturan baru, termasuk regulasi power unit F1 yang berlaku mulai 2026.
Foto oleh: Glenn Dunbar / Motorsport Images
Sejatinya aturan sudah disepakati beberapa pekan lalu, namun menunggu pengesahan akhir. Keterlambatan dipicu oleh presiden FIA, Mohammed Ben Sulayem. Namun, Dewan Motor Sport Dunia (WMSC) akhirnya memberi persetujuan, Selasa (16/8/2022).
“FIA melanjutkan untuk mendorong adanya inovasi dan keberlanjutan, terhadap seluruh portofolio motorsport secara keseluruhan, dari Regulasi Power Unit Formula 1 2026 adalah contoh paling terkenal dari misi itu,” ujar Sulayem.
“Pengenalan teknologi PU canggih bersama dengan bahan bakar sintetis yang berkelanjutan sejalan dengan target kami memberikan manfaat bagi pengguna mobil jalanan dan memenuhi tujuan nol karbon bersih pada 2030.
“Formula 1 saat ini menikmati pertumbuhan yang luar biasa dan kami yakin Regulasi ini akan membangun kegembiraan yang dihasilkan dari perubahan 2022.
“Saya ingin berterimakasih kepada semua manajemen FIA dan staf teknik yang terlibat dalam proses ini atas ketekunan dan komitmen mereka untuk bekerja bersama dengan semua pemangku kepentingan Formula 1 untuk mewujudkan ini.
“Saya juga ingin berterima kasih kepada anggota WMSC atas pertimbangan dan persetujuan mereka atas regulasi ini.”
Riset panjang dan pengembangan yang dilakukan FIA bersama pabrikan power unit yang sudah eksis dan berminat masuk berbuah empat ‘pilar kunci’. Tujuannya untuk menjaga unsur hiburan sekaligus menjalankan misi dukungan terhadap pelestarian lingkungan.
Spesifikasi mesin pembakaran internal 1,6 liter V6 dengan rasio bahan bakar dikurangi tetap digunakan. Motor Generator Unit-Heat yang rumit and mahal akan dihilangkan. Disinyalir ini berdasarkan permintaan Porsche dan Audi, yang minat terjun ke Formula 1.
Pesan ‘kelestarian lingkungan’ membuat F1 akan beralih sepenuhnya pada bahan bakar berkelanjutan, sambil meningkatkan penyebaran listrik dari powertrain hibrida hingga 50 persen, setara dengan 350 kW.
Lance Stroll, Aston Martin AMR22, Nicholas Latifi, Williams FW44, take their grid spots for the start
Photo by: Zak Mauger / Motorsport Images
Batas biaya untuk powertrain digulirkan untuk mendukung ketahanan finansial. Hal ini akan diterapkan mulai 1 Januari 2023 dan mewujudkan paritas olahraga dan ekonomi yang besar.
Sepanjang 2022-2025, tim-tim F1 hanya boleh mengeluarkan maksimal 95 juta dolar AS (sekira Rp1,4 triliun). Nilainya meningkat jadi 130 juta dolar pada 2026. Biaya pemasaran dan pembuatan power unit generasi terbaru serta suplai tim pelanggan sudah termasuk pada komponen biaya.
Denda dan penalti dari sisi olahraga, termasuk pengurangan poin, akan diterapkan jika ditemukan pelanggaran sekecil apa pun. Pilar terakhir dari regulasi baru adalah atraktif untuk pabrikan power unit baru.
Regulasi baru terkait power unit tampaknya melebarkan jalan Porsche ke F1. Prinsipal Red Bull Racing, Christian Horner, menegaskan kalau kemitraan Porsche dan timnya masih butuh waktu lama.
Dokumen pemerintah menunjukkan kalau saham Red Bull sudah diakusisi 50 persen. Timbul spekulasi bahwa aka nada kemitraan dalam pengembangan power train.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments