Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

FIA Ingin Kurangi Penggunaan Bendera Hitam Oranye di F1

Steward Federasi Otomotif Internasional (FIA) tampaknya ingin mengurangi penggunaan bendera hitam dan oranye menyusul kontroversi yang muncul dalam Formula 1 2022.

Kevin Magnussen, Haas VF-22, Esteban Ocon, Alpine A522

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images

Bendera hitam dan oranye merupakan sinyal peringatan agar seorang pembalap masuk ke pit di akhir lap untuk memperbaiki bagian bodi mobil yang rusak. Steward menganggap mobilnya membahayakan peserta lain kalau nekat berjalan.

Dalam F1 GP Amerika Serikat, perkara ini mendapat protes dari Haas. Skuad tersebut menilai Sergio Perez (Red Bull Racing) dan Fernando Alonso (Alpine) melanggar peraturan karena meluncur dengan sayap depan dan bagian lain yang rusak.

Setelah kontak dengan Valtteri Bottas (Alfa Romeo), end plate sayap RB18 Perez lepas lima lap berikutnya. Sedangkan, Alonso mengalami spion kanan kendur lalu jatuh efek dari insiden dengan Lance Stroll (Aston Martin). Meski begitu, Checo masih bisa finis P4 dan juara dunia F1 dua kali itu di P7.

Baca Juga:

Sementara dalam situasi yang sama di Grand Prix Kanada, Hungaria  dan Singapura, pembalap tim AS tersebut, Kevin Magnussen, mendapat kibaran bendera hitam dan oranye. Kerusakan pada end plate sayap depan VF-22 dipandang berbahaya.

Haas pun mengecam perlakuan berbeda tersebut. Namun, FIA membebaskan pembalap Meksiko dari hukuman karena Red Bull sigap menunjukkan gambar di mana end plate tidak bergoyang dengan tak aman. Bukti itu pun diterima.

Sedangkan, Alonso dijatuhi penalti 30 detik yang membuat pembalap Spanyol turun ke P15. Alpine segera mengajukan banding dengan dalih protes Haas diajukan sudah melebihi tenggat waktu. Mereka juga menyalahkan steward yang tidak mengibarkan bendera hitam dan oranye ketika melihat mobil pilot veteran itu.

Banding itu pun diterima dan posisi ketujuh dikembalikan kepada Alonso. Sebagai buntutnya, presiden FIA, Mohammed Ben Sulayem, meminta anak buahnya untuk meninjau ulang penggunaan bendera tersebut.

Menurut sumber Motorsport.com, mayoritas tim F1 mengaku khawatir ketika Alonso boleh balapan dengan spion lepas. Ini jadi pusat kontroversi terkait penggunaan bendera hitam dan oranye.

Padahal menurut Kode Olahraga Internasional (ISC) FIA, “Bendera ini harus digunakan untuk memberi tahu pengemudi bahwa mobilnya memiliki masalah mekanis yang dapat membahayakan dirinya sendiri atau orang lain dan berarti dia harus berhenti di pit-nya pada lap berikutnya.

"Ketika masalah mekanis telah diperbaiki untuk kepuasan kepala scrutineer, mobil dapat bergabung kembali dalam balapan."

Fernando Alonso, Alpine A522

Fernando Alonso, Alpine A522

Photo by: Andy Hone / Motorsport Images

Perkara ini didiskusikan lagi dalam rapat manajer tim F1 jelang Grand Prix Meksiko di Autodromo Hermanos Rodriguez, Jumat (28/10/2022). Mereka membahas bagaimana penggunaan bendera itu. Saat ini, steward cenderung tidak memberi peringatan otomatis lantaran tim punya banyak data untuk bukti bahwa jika ada bagian rusak tak akan langsung membahayakan pembalap atau orang di sekitar.

F1 dalam pengaturan berbeda dari kategori lain berdasarkan ISC. Kurangnya data berarti para pembalap bisa melaju tanpa sadar kalau mengalami kerusakan. Tanggung jawab ofisial balapan menghentikan mobil agar diperbaiki.

Setelah FIA melakukan tinjauan ulang, kemungkinan tidak ada perubahan aturan untuk F1. Tim-tim yang harus memastikan sendiri bahwa mobil mereka aman sepanjang balapan. Jika mendeteksi kerusakan mesti segera menginvestigasi dan memperbaiki.

Namun situasi tersebut akan menimbulkan masalah baru karena ada perbedaan pandangan soal tingkat kerusakan yang dianggap aman sehingga mobil tetap di trek. Juga ada kecenderungan memanfaatkan celah untuk mendorong batas aturan.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Wolff Sebut Penalti Red Bull Terlalu Murah untuk Mercedes
Artikel berikutnya Horner Klaim Red Bull Jadi Korban Kesuksesan Sendiri

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia