FIA Larang Dongkrak Menyentuh Mobil Saat Penalti Pit Stop
Menyusul kontroversi Fernando Alonso di F1 GP Arab Saudi, FIA mengeluarkan aturan terbaru. Kru tim tidak boleh menyentuh mobil dengan dongkrak saat penalti pit stop.
Foto oleh: Zak Mauger / Motorsport Images
Hal ini merupakan hasil dari tinjauan ulang atas hukuman penalti Alonso dan pelanggaran penempatan grid. Selain merapikan regulasi penalti pit stop, tinjauan tersebut juga mencakup perubahan pada kotak grid, yang lebarnya diubah dari 2,5 m menjadi 2,7 m mulai akhir pekan ini. Terdapat tambahan garis putih di tengah untuk membantu memandu para pembalap di Sirkuit Albert Park, Melbourne.
Di Jeddah, Alonso dianggap berhenti terlalu jauh di sebelah kiri kotak grid-nya. Sebelumnya, Esteban Ocon juga mengalami insiden yang sama di Bahrain.
Alonso kemudian harus menerima penalti lima detik di pit stop. Dapat dipahami bahwa Mercedes melihat video dari pit stop tersebut dan memberi tahu FIA bahwa dongkrak belakang menyentuh mobilnya.
FIA menyelidiki masalah ini melalui Pusat Operasi Jarak Jauh di Jenewa dan setelah balapan, Alonso dijatuhi penalti 10 detik yang membuatnya turun dari posisi ketiga ke posisi keempat.
Akibat kisruh tersebut, Komite Penasihat Olahraga FIA pun menyepakati bahwa dongkrak tidak boleh menyentuh mobil selama penghentian penalti, yang melanggar peraturan yang menyatakan bahwa mobil "tidak boleh dikerjakan selama mobil tidak bergerak saat menjalani masa penalti."
Namun, Aston Martin meminta hak untuk melakukan peninjauan ulang dan tim dapat menunjukkan kepada para steward bahwa meskipun masalah ini telah dibahas di SAC, tidak ada kesepakatan yang tegas bahwa dongkrak yang menyentuh mobil adalah tindakan ilegal.
Tim juga menunjukkan video dari tujuh contoh penalti pit stop baru-baru ini yang melibatkan Mercedes, Alpine, AlphaTauri, Haas dan McLaren di mana dongkrak menyentuh mobil.
Para steward menganggap ini adalah bukti baru dan dengan demikian membalikkan keputusan atas penalti 10 detik yang diterima Alonso, dan pembalap asal Spanyol tersebut mendapatkan posisi ketiganya kembali.
Tak pelak lagi, kisah ini menimbulkan kritik terhadap FIA. Badan pengatur memutuskan untuk mempercepat peninjauan ulang atas kejadian tersebut, dengan menyatakan bahwa "konsisten dengan pendekatan transparan yang diadopsi oleh FIA, sebuah analisis menyeluruh telah dilakukan dan kesimpulan yang diambil akan membantu meningkatkan olahraga ini."
Mereka menambahkan bahwa "panel peninjau terdiri dari perwakilan dari sejumlah departemen FIA termasuk kontrol balapan, keselamatan, operasi dan teknis serta anggota Pusat Operasi Jarak Jauh (ROC) FIA."
Sejalan dengan keputusan Steward di Jeddah, tinjauan tersebut mencatat bahwa "keadaan ini muncul karena kurangnya kejelasan dalam kata-kata peraturan yang relevan dan preseden yang saling bertentangan, yang diekspos oleh insiden khusus ini.
"Peraturan itu sendiri telah menjadi bahan diskusi pada pertemuan Komite Penasihat Olahraga baru-baru ini, forum di mana FIA, FOM dan semua tim mendiskusikan dan mengusulkan amandemen pada peraturan olahraga F1 untuk disetujui dan diterapkan di Kejuaraan Dunia F1 FIA."
Setelah diskusi lebih lanjut dalam pertemuan manajer tim pada Jumat pagi, kesimpulan mengenai penalti pit stop telah dikirim ke tim melalui arahan olahraga yang mencakup tiga poin berikut:
- Untuk kejelasan dan sampai pemberitahuan lebih lanjut, dalam konteks ini, sentuhan fisik pada mobil atau pembalap dengan tangan, peralatan atau perlengkapan (termasuk dongkrak depan dan belakang) selama penalti tersebut akan dianggap sebagai pekerjaan.
- Penggunaan kipas pendingin selama penalti diperbolehkan asalkan kipas tersebut tidak menyentuh mobil secara fisik.
- Seperti yang sudah menjadi praktek umum, beberapa penalti yang terjadi berdasarkan Pasal 54.3a dan 54.3b sebelum pit stop mobil dapat dijalani secara berurutan pada satu pit stop. Sebagai contoh, penalti 5 detik + 10 detik dapat dilakukan sebagai penalti tunggal 15 detik dan seterusnya."
Garis di starting grid
Foto oleh: Alex Kalinauckas
Grid Diperlebar
Perubahan lebar 20 cm pada kotak grid, FIA mencatat bahwa "garis tengah juga akan diujicobakan untuk membantu para pembalap memposisikan mobil mereka dengan benar selama latihan bebas Jumat di Melbourne dan sambil menunggu umpan balik dan diskusi pada briefing pembalap, garis tengah juga dapat diterapkan di masa mendatang."
Para pembalap berpendapat bahwa garis putih tidak akan banyak membantu karena mereka akan kehilangan pandangan jauh sebelum mereka mencapai slot grid, jadi masih harus dilihat apakah garis tersebut akan menjadi standar atau tidak.
Yang menarik, FIA juga mengakui bahwa kasus Alonso menyoroti bahwa ada "aturan" informal yang tidak tertulis di dalam peraturan. Namun mungkin seharusnya ada, dan juga mencatat bahwa jeda waktu dalam penerapan penalti 10 detik untuk Alonso akan ditinjau kembali.
FIA mencatat, "Beberapa elemen lain sedang didiskusikan untuk perbaikan lebih lanjut.
"Ini termasuk tinjauan terhadap 'praktik-praktik umum' potensial lainnya yang mungkin tidak didefinisikan atau didokumentasikan dengan jelas, dan yang mungkin memerlukan perubahan peraturan atau arahan olahraga untuk menghindari masalah yang sama di masa depan, serta pertimbangan berbagai prosedur yang menyebabkan penundaan waktu jika terjadi keterlambatan dalam hal laporan balapan kepada para steward."
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments