Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

FIA Pertimbangkan Kredensial Super Licence F1 Colton Herta

Federation Internationale de l'Automobile (FIA) tengah mengupayakan untuk memberikan Super Licence Formula 1 kepada bintang IndyCar, yang sedang dikaitkan dengan AlphaTauri.

Colton Herta, Andretti Autosport Honda

Foto oleh: IndyCar Series

Selain berkomitmen IndyCar dengan Andretti Autosport saat ini, Herta memiliki kesepakatan pengujian dengan McLaren dan berkesempatan mengemudikan MCL35 di Sirkuit Algarve, Portimao, Portugal bulan lalu.

Namun kini, Herta diincar oleh penasihat motorsport Red Bull Racing, Helmut Marko, untuk ditempatkan sebagai pembalap AlphaTauri. Itu jika misalnya Pierre Gasly dilepas ke Alpine.

Tantangan besar soal perekrutan Herta adalah dia kekurangan 40 poin guna mendapatkan Super Licence, syarat utama seorang driver agar bisa berkompetisi dalam Formula 1.

Keikutsertaan Herta tentunya bakal makin meningkatkan pamor balap jet darat di Amerika Serikat (AS). Akan tetapi, FIA harus berhati-hati untuk tidak membuat preseden dengan membengkokkan aturan Super Licence.

Juga, kehadiran sosok pembalap Negeri Paman Sam telah mendapat sambutan positif dari bos-bos tim Formula 1. Herta bukan hasil didikan akademi, jadi tentu menarik bagaimana dia berkembang.

Salah satu sumber paddock yang terkait erat dengan pemuda berusia 22 tahun itu mengatakan kepada Motorsport.com,”Jika dia mendapatkan lisensi, kami mungkin juga berhenti berinvestasi dalam F3 dan F2.”

Faktanya, Herta tidak terlalu jauh dari total yang dipersyaratkan, karena IndyCar memiliki bobot yang relatif kuat pada tabel poin Super Licence.

Dikenal sebagai Supplement 1, tabel dan persyaratan lain yang berkaitan dengan Super Licence dapat ditemukan di Lampiran L dari Kode Olahraga Internasional FIA.

Karena pandemi Covid-19, pembalap saat ini dapat menghitung tiga skor terbaik mereka dari empat musim sebelum pengajuan aplikasi, yang berarti 2019 hingga 2022 jika Herta membalap di F1 tahun depan.

Dia mendapatkan empat poin untuk posisi ketujuh dalam seri IndyCar pada 2019, kemudian 20 poin dari peringkat ketiga pada 2020, serta delapan poin untuk urutan kelima musim 2021. Total, perolehannya 32 poin Super Licence.

Colton Herta saat menguji coba mobil Formula 
1 McLaren MCL35M di Sirkuit Algarve, Portimao, Portugal pada 10 Juli 2022

Colton Herta saat menguji coba mobil Formula 1 McLaren MCL35M di Sirkuit Algarve, Portimao, Portugal pada 10 Juli 2022

Foto oleh: McLaren

Dengan dua putaran tersisa pada 2022, Herta saat ini menempati peringkat ke-10 dengan urutan kedelapan hasil akhir terbaiknya yang realistis. Jadi, itu tidak akan dihitung sebagai salah satu dari tiga terbaiknya.

Herta juga bisa mendapatkan poin tambahan untuk setiap sesi FP1 yang dilakukannya antara sekarang dan akhir musim 2022, selama dia berhasil melewati lebih dari 100 km serta tidak dikenai poin penalti.

Mengingat musim IndyCar berakhir pada akhir pekan yang sama dengan GP Italia, AlphaTauri secara teori dapat melibatkan enam balapan tersisa, berpotensi membawa Herta kepada 38 poin, meski secara realistis tim tidak mungkin dapat mengatur program full time.

Yang terpenting adalah FIA sudah memberi Herta ruang gerak, karena satu klausul dari Kode Olahraga Internasional FIA mencatat bahwa Super Licence masih bisa diberikan kepada pembalap yang melewatkan kualifikasi lainnya.

Itu terjadi jika mereka telah mencetak minimal 30 poin Super Licence, tetapi dinilai pada penentuan tunggal FIA sebagai tidak dapat memenuhi syarat berdasarkan a) hingga c),  yaknisaat berpartisipasi dalam satu atau lebih kejuaraan yang tercantum dalam Supplement 1, karena keadaan di luar kendali mereka atau alasan force majeure.

Baca Juga:

Force majeure bisa sangat berguna jika Herta mengajukan permohonan Super Licence penuh – dan bukan versi Jumat yang digunakan untuk sesi FP1 – yang akan memungkinkannya untuk balapan tahun ini.

Hal ini berpotensi membuka rentang hasil empat musim yang dapat dia ambil untuk memasukkan hasil balapannya dari musim 2018 sampai 2021.

Herta menduduki posisi kedua dalam kejuaraan Indy Lights 2018, sebuah penampilan yang secara teori seharusnya bernilai 12 poin.

Sayangnya, ajang itu hanya diikuti sebanyak delapan peserta reguler, tidak cukup untuk memenuhi kriteria FIA demi mencetak poin Super Licence.

Tetapi jika FIA memutuskan bahwa Herta bisa memasukkan poin-poin itu, misalnya karena kurangnya entri di luar kendalinya, maka dia berpotensi mendapatkan 12 poin untuk 2018, 20 poin untuk 2020, dan delapan poin untuk 2021. Sehingga totalnya menjadi 40 poin.

Walau demikian, skenario itu tampaknya bergantung pada AlphaTauri yang berada dalam posisi yang memungkinkan Herta untuk balapan sebelum akhir tahun ini. Yang berarti menempatkan Gasly atau Yuki Tsunoda dalam salah satu event terakhir musim 2022.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Slot Terbatas, Drugovich Incar Posisi Pembalap Cadangan F1
Artikel berikutnya Max Verstappen dan Yuki Tsunoda Balapan Mundur

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia