Presiden FIA Tak Setuju F1 Terapkan Sprint Qualifying
Presiden FIA, Jean Todt, tidak mendukung gagasan format kualifikasi sprint di Formula 1 dengan mengatakan, “F1 tidak membutuhkan itu.”
Foto oleh: Sam Bloxham / Motorsport Images
Format sprint qualifying yang hanya mengambil jarak 100 km atau 17 lap yang digelar pada Sabtu, akan diterapkan di Grand Prix Inggris dan Italia. Sedangkan satu event yang juga menerapkan kualifikasi sprint belum ditentukan.
Gagasan baru ini awalnya ditentang oleh berbagai pihak, termasuk para pembalap. Mereka beranggapan hal tersebut hanya akan menguntungkan tim-tim besar.
Teranyar, Presiden Federasi Automobil Internasional (FIA) Jean Todt juga merasa F1 tidak membutuhkan hal semacam ini. Namun, ia setuju untuk mencoba format baru karena tak ada ruginya bereksperimen.
“Pertama, kami tidak ingin menyebut format itu sebagai balapan,” kata Todt dalam konferensi pers GP Prancis.
“Saya bertanggung jawab untuk tidak menyebut itu balapan. Bagi saya, balapan hanya pada hari Minggu. Jika Anda bertanya apakah saya penggemar format tersebut, jawabannya adalah tidak.
“Saya tidak merasa F1 membutuhkan itu. Tapi di sisi lain, jika orang-orang ingin mencoba sesuatu, jangan sampai mengacaukan balapan di hari Minggu. Ini akan menjadi cara berbeda untuk menentukan grid. Jadi, tidak ada ruginya untuk mencoba.
“Saya penasaran melihat reaksi orang-orang. Tapi saya yakin ini tidak akan merusak esensi balapan di hari Minggu.
“Mungkin orang-orang berpikir akan lebih menarik pada Sabtu dibandingkan Minggu, tapi itu bukan risiko besar untuk citra dan kredibilitas kejuaraan.”
Jean Todt memahami gagasan baru itu untuk membuat F1 tetap menarik bagi para penggemar. Ini juga sebagai bentuk perjuangan ajang balap jet darat untuk tetap bertahan di tengah gempuran pandemi Covid-19.
“Kami semua tahu bahwa kami sedang melalui masa yang sulit. Saya pikir pekerjaan yang telah disumbangkan semua orang untuk membuat kejuaraan tetap berlangsung sungguh luar biasa,” tuturnya.
“Saya biasanya mengatakan di masa-masa sulit Anda melihat kekuatan bersama, dan saya pikir itu adalah hasil yang kami dapatkan sejak memulai kembali kejuaraan Juli lalu, hampir satu tahun yang lalu.
“Pekan ini, kami seharusnya tidak berada di sini. Kami akan menghadapi tiga grand prix berturut-turut. Setiap kali ada masalah, kami mampu menemukan solusinya.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments