Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Special feature

Fleksibilitas Hidung Bikin Ferrari dan Red Bull Kompetitif

Ferrari dan Red Bull Racing digadang-gadang bakal jadi penantang utama titel Formula 1 2022. Pengembangan yang fleksibel membuat mereka unggul dari lawan.

Charles Leclerc, Ferrari F1-75, Max Verstappen, Red Bull Racing RB18

Foto oleh: Steven Tee / Motorsport Images

Regulasi teknik F1 yang baru membuat Mercedes terpukul. Hegemoni sebagai konstruktor terbaik sejak 2014 runtuh.

Sebaliknya, perkembangan Red Bull bersama Ferrari justru sangat pesat. Mobil mereka paling kompetitif.

Tim asal Italia menguasai dua balapan, yakni Grand Prix Bahrain dan Arab Saudi. Sementara, Red Bull menempatkan Max Verstappen ke puncak podium di Jeddah Corniche Circuit.

 

Ferrari F1-75 nose detail
Ferrari F1-75 open nose detail

Usut punya usut, bagian hidung F1-75 dan RB18 menjadi kelebihan. Dengan mempertimbangkan batasan biaya yang baru, kedua tim memilih untuk fleksibel dalam sektor ini.

Hidung modular Ferrari F1-75 sempat menimbulkan kegemparan karena berbeda dari mobil lain. Selain itu, muncul rasa penasaran tentang perangkat yang disembunyikan di dalamnya. Struktur penutup untuk melindungi dari kecelakaan tetap sama.

Sebagian besar tim, kecuali skuad Italia, tidak menghubungkan hidung ke pelat dasar sayap depan, hanya mencapai elemen kedua (flap) di sayap depan.

Seperti yang dilihat pada gambar di atas, struktur benturan (hitam) mobil skuad Maranello lebih pendek dari hidungnya. Ini artinya bagian itu bisa mudah dibongkar pasang ketika mendapat solusi aerodinamika di trek lain.

Der Red Bull RB18 mit entblößter Nase: Einbuchtungen ermöglichen aerodynamischen Spielraum

Der Red Bull RB18 mit entblößter Nase: Einbuchtungen ermöglichen aerodynamischen Spielraum

Foto: Giorgio Piola

Red Bull RB18: fleksibilitas sama dengan solusi berbeda pada F1 2022

Red Bull memilih langkah bertolak belakang dengan Ferrari. Mereka memasang hidung sangat panjang menjangkau ke elemen sayap depan kedua.

Kendati demikian, divisi desain yang dipimpin Adrien Newey, membuat hidung yang bisa dipanjangkan ke sayap depan.

Lubang angin kokpit yang terletak di struktur kecelakaan bentuknya berbeda dari yang dilihat. Terdapat juga beberapa tonjolan yang tak kelihatan dari luar saat penutup dipasang.

Seperti Ferrari, kalau Red Bull mampu mengembangkan aerodinamika di area tersebut, bisa langsung diaplikasikan tanpa menambah biaya secara signifikan.

Baca Juga:

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Domenicali Tak Ingin Blunder Bawa Pembalap Amerika Masuk F1
Artikel berikutnya Situasi Mercedes Buat Masa Depan Lewis Hamilton Dipertanyakan

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia