Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Fokus Balapan Lain, Porsche Bekukan Rencana Tampil di Formula 1

Rencana Porsche masuk ke Formula 1 telah resmi dibekukan, dan pabrikan asal Jerman ini kini memfokuskan kegiatan balapnya pada sportscar dan Formula E.

Classic Grand Tour: Porsche 918 logo

Classic Grand Tour: Porsche 918 logo

Eric Gilbert

Menurut laporan Motorsport-Total.com, Porsche kini memutuskan untuk tidak lagi mengejar opsi mengaspal di F1. Keputusan ini diambil setelah hampir mencapai kesepakatan dengan Red Bull tahun lalu, sebelum akhirnya pembicaraan gagal ketika tim yang bermarkas di Milton Keynes ini khawatir akan kehilangan independensinya.

Pada saat itu, Porsche jelas akan terus mengevaluasi opsi-opsi lain di grid karena aturan bahan bakar berkelanjutan F1 yang baru mulai 2026 sangat menarik baginya.

Namun, sejak pengunduran diri wakil presiden motorsport Fritz Enzinger - yang dianggap sebagai kekuatan pendorong di balik ambisi Formula 1 Porsche - pada Desember 2022, topik tentang kelas utama menjadi sepi.

Pada September 2022, setelah negosiasi dengan Red Bull gagal, garis resminya adalah bahwa Formula 1 akan tetap menjadi "lingkungan menarik" yang akan "terus dipantau."

Hal ini memicu spekulasi luas tentang banyak opsi yang ada di meja, termasuk dengan tim Williams atau bahkan kemitraan dengan Michael Andretti, yang telah mencoba selama beberapa tahun untuk masuk ke F1.

Namun, tak satu pun dari rute ini dievaluasi secara serius dan sebagai gantinya, upaya Porsche diam-diam dihentikan.

Kini, Porsche sendiri telah mengkonfirmasi bahwa proyek F1 telah ditangguhkan untuk sementara waktu karena fokus perusahaan akan berada di balapan lain.

"Motorsport akan selalu menjadi inti dari identitas merek kami," demikian pernyataan dari perusahaan. "Formula 1 tetap menjadi seri balap yang menarik bagi kami."

Namun, dengan komitmennya saat ini untuk membalap di WEC dan IMSA, serta FE, Porsche menambahkan tentang kegiatannya yang lain, "Di sana, kami ingin berjuang untuk meraih kemenangan secara keseluruhan. Itulah tradisi dan fokus utama kami."

Kata-kata Porsche menawarkan pilihan bahasa yang menarik, karena frasa "tetap menjadi seri balap yang menarik" tidak menutup kemungkinan untuk menjalankan proyek F1 lagi ke depannya.

Di sisi lain, frasa "untuk tahun-tahun mendatang" dalam hal sportscar dan FE memperjelas bahwa mereka tidak secara serius mengevaluasi opsi di tempat lain.

Hal ini sesuai dengan informasi yang diperoleh Motorsport-Total.com, di mana para karyawan yang ditugaskan di bawah kepemimpinan Enzinger untuk memajukan persiapan untuk masuk ke Formula 1 telah dipindahkan ke divisi-divisi lain di dalam Grup.

Ini menegaskan Porsche tidak akan ke F1 dalam beberapa tahun mendatang.

Kemitraan McLaren

Lando Norris, McLaren MCL60

Lando Norris, McLaren MCL60

Photo by: Steven Tee / Motorsport Images

Namun, muncul aspek baru yang menarik terkait opsi Porsche setelah pembicaraan dengan Red Bull gagal. Pembicaraan dengan McLaren, yang menjajaki peluang kemitraan dengan Audi, sempat dihidupkan kembali. Namun, ini bukan terutama di sisi balap tetapi lebih pada divisi otomotifnya.

McLaren Automotive, perusahaan saudara dari tim F1 di bawah naungan McLaren Group, telah memiliki CEO baru sejak Juli 2022.

Michael Leiters berasal dari Ferrari, di mana ia menjabat sebagai Chief Technology Officer (CTO). Tetapi sebelumnya, ia pernah bekerja di Porsche selama 13 tahun. Jabatan terakhirnya sebagai manajer proyek untuk Cayenne dan direktur lini produk, di antara posisi lainnya, hingga 2013.

Gagasan untuk mengambil bagian di McLaren, menggunakan keajaiban merek Porsche dan McLaren untuk mengembangkan edisi khusus bersama dan sebuah SUV, sempat dipertimbangkan.

Tapi, dapat dipahami bahwa diskusi tersebut tidak berjalan terlalu jauh sebelum akhirnya ditolak.

Tim F1 tidak akan menjadi fokus dari kesepakatan semacam itu, tetapi tentu saja, opsi bisa saja terbuka setelah 2026.

Baca Juga:

Sebagai hasil dari keputusan Porsche untuk menunda evaluasi F1, Audi tetap menjadi satu-satunya merek dari Grup Volkswagen yang akan berkompetisi di balap grand prix mulai 2026.

Perusahaan yang berbasis di Ingolstadt ini telah memiliki 25 persen saham di tim Sauber dan akan bertindak sebagai tim pabrikan Audi pada 2026.

Kebetulan, sebelum Audi akhirnya mencapai kesepakatan dengan Sauber, ada juga pembicaraan serius antara Audi dan McLaren untuk mengakuisisi saham tim.

Hal ini diprakarsai oleh Gerhard Berger pada saat itu. Dia mengkonfirmasi pada Agustus 2022 ketika ditanya oleh Motorsport-Total.com: "Saya menjalin kontak dengan McLaren."

Keluarga kerajaan dari Bahrain, yang memiliki saham di Grup McLaren melalui dana kekayaan kedaulatan Mumtalakat, berhubungan dengan Audi melalui Berger.

Namun pada akhirnya, pembicaraan yang berlangsung selama berbulan-bulan ini juga gagal menemukan kesepakatan.

Be part of Motorsport community

Join the conversation

Video terkait

Artikel sebelumnya Penjelasan Sederhana Red Bull Dominan di Zona DRS
Artikel berikutnya Lowe Heran Mercedes Sembunyikan Kekuatan Mobil di Era 2014

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia