Untuk menghadapi trek lurus dan kencang seperti Reims, Silverstone atau Monza, Mercedes memasang bodi khusus yang menutup keempat roda pada W196. Bersama versi konvensional, berhasil membawa Mercedes merebut gelar juara dunia 1954 dan 1955. W196 juga merupakan mobil F1 pabrikan Mercedes terakhir sebelum W01 pada 2010.
Pada awal era sayap ini, banyak tim bermain-main dengan konfigurasi dan posisi sayap. Termasuk Brabham yang menempatkan sayap tepat di depan pengemudi.
Dari penampilan, ia memang terlihat biasa saja. Tetapi ia masuk kategori aneh karena hadir dengan mesin gas turbin dan sistem 4WD. Berbasis mobil Indianapolis 500, Lotus 56B hanya tampil tiga kali sepanjang musim 1971 dengan prestasi terbaik P8 diraih Emerson Fittipaldi di GP Italia.
Memiliki sayap depan rata berbentuk oval mirip nampan minuman. Biar begitu prestasinya terbilang baik dengan Ronnie Peterson berhasil menempati podium kedua sebanyak empat kali dan menempati P2 klasemen pembalap 1971.
Memiliki sepasang radiator ditempatkan di depan roda, Brabham BT34 mendapatkan julukan ‘capit lobster’. Mencetak sensasi di musim 1972 detika Carlos Reutemann meraih pole di balap pertamanya bersama mobil ini.
Melihat lubang masukan udara di depan pengemudi dan spion tunggal, Anda tentu sepakat jika Eifelland pantas disebut salah satu mobil F1 teraneh.
Tyrrell P34 bukanlah satu-satunya mobil F1 dengan roda lebih dari empat. Tetapi merupakan tersukses dengan berhasil menempat 1 pole dan meraih 1 kemenangan di GP Swedia 1976.
Terserah Anda mau menyebut desain saluran udara mirip teko, atau helm tentara Makedonia kuno. Berubahnya regulasi membuat desain ini hanya bertahan sampai paruh musim.
Satu-satunya mobil F1 memiliki fan besar di belakang berfungsi mengisap udara dari bawah guna meningkatkan downforce. Menempati pole dan menang di satu-satunya GP diikutinya. Langsung dilarang FIA akibat diprotes tim-tim lain.
Dengan bagian kokpit berbentuk tegak lurus, ATS HS1 berhasil mencuri perhatian di musim 1978.
Dengan moncong mirip tangga berisikan radiator, Ensign N179 banyak diejek sebagai F1 terjelek sepanjang masa. Prestasi juga tak kalah buruknya, berulang kali gagal lolos kualifikasi dan terbaik hanya menempati posisi terbaik P13 di GP Inggris 1979.
Merupakan mobil pertama kolaborasi manis McLaren dengan Mercedes-Benz. Disebut aneh berkat desain hidung mirip torpedo dan kehadiran sayap kecil di ujung airbox.
Dijuluki “X-Wing” berkat sepasang sayap kecil berbentuk X di depan. Dipasang pada trek membutuhkan downforce besar seperti Monako. Atas alasan keselamatan di pit, FIA melarang penggunaan x-wing pada musim berikutnya.
Konsep sayap depan sempat muncul sejenak di musim 2001. Ketika Arrows A22 dan Jordan EJ11 tampil di GP Monako tambahan sayap kecil. Jika milik Jordan hanya berupa selembar sayap kecil di depan pengemudi, versi Arrows lebih ekstrem dan ditempatkan di ujung hidung. FIA kemudian melarang sayap model ini atas alasan keselamatan pengendara lain.
Hadir dengan moncong menganga yang membuatnya dijuluki sebagai hidung walrus. Hanya bertahan hingga paruh musim akibat buruknya performa mobil.
Dengan tambahan sayap kecil di depan, mobil F1 terakhir pabrikan Honda ini seperti memiliki sungut ikan lele ketika dilihat dari depan.
Regulasi baru 2012 bertujuan meningkatkan unsur keselamatan menghadirkan tren hidung bertingkat yang membuat penampilan mobil menjadi aneh. Dan dari semua mobil, Ferrari F2012 bisa disebut paling aneh penampilannya.
Seiring era hybrid, FIA melarang ketinggian hidung lebih dari 185 mm. Dari sisi aerodinamika, hal ini memberikan masalah baru dan solusi untuk mengatasinya adalah dengan membuat belalai tambah pada moncong. Membuat F1 2014 pantas disebut sebagai salah satu terjelek sepanjang masa. Dari seluruh tim, paling jelek terdapat pada Caterham CT05.
"Korban" lain regulasi 2014 adalah Ferrari yang menghadirkan hidung mirip hewan malam beruang semut. Atau malah disebut mirip vacuum cleaner.
Top Comments