Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Fungsi LED pada Penutup Pelek Belakang McLaren

Sejumlah inovasi teknologi sudah mulai diuji tim-tim Formula 1 menjelang penerapan regulasi baru pada musim 2022. Salah satu yang menarik dilakukan McLaren.

McLaren 2022 tyre detail

Foto oleh: Giorgio Piola

Tes post-season F1 2021 di Sirkuit Yas Marina memang sudah sudah lama lewat, tepatnya pada Selasa dan Rabu (14-15/12/2021) pekan lalu. Namun, bahasan soal teknologi baru yang muncul tetap saja menarik untuk dicermati.

Salah satu yang mencolok adalah penutup pelek belakang McLaren geberan Lando Norris. Saat opening run pada Rabu, Norris turun dengan mobil McLaren dengan wheel/rim cover pada pelek belakang yang dilengkapi lampu-lampu light-emitting diode (LED).

Norris memang hanya melakukan satu flying lap dengan penutup pelek ber-LED tersebut. Setelah itu, pembalap muda Inggris tersebut melanjutkan tes dengan pelek 18 inci biasa.

Aroma teknologi F1 masa depan pun mulai terasa. Lampu-lampu LED itu bisa dipakai tim untuk kepentingan promosi/iklan atau menyediakan informasi semisal soal posisi mobil.

“Ide menempatkan LED pada rim cover dan penggunaan penutup pelek ini juga bisa untuk tujuan marketing. Berarti, Anda bisa meletakkan berbagai macam pesan di sana,” ujar Kepala Pirelli F1 Mario Isola kepada Motorsport.com di Abu Dhabi.

Lando Norris menggeber McLaren MCL35M Mule dengan ban Pirelli 18 inci saat tes post-season di Sirkuit Yas arina, Abu Dhabi, tengah pekan lalu.

Lando Norris menggeber McLaren MCL35M Mule dengan ban Pirelli 18 inci saat tes post-season di Sirkuit Yas arina, Abu Dhabi, tengah pekan lalu.

Foto oleh: Zak Mauger / Motorsport Images

“Tetapi, Anda benar-benar harus mengujinya karena rim cover juga bisa menjadi peranti yang menyebabkan ban tidak stabil. Kestabilan ban sangat penting. Jika tidak, getaran pada mobil bisa berawal dari situ.”

Isola menambahkan, saat LED cocok dipasang pada rim cover dan bekerja sesuai recana, tim bisa melakukan apa saja yang diinginkan.

Mulai dari memasang logo-logo (sponsor), waktu lap di kualifikasi atau hal-hal seperti itu, dan berbagai hal lainnya. “Jika memiliki teknologi, akan sangat mudah membuat program yang ingin Anda displai,” kata Isola.

Wheel cover akan kembali ke F1 tahun depan sebagai bagian dari perubahan regulasi teknis. Karena itulah tim-tim diizinkan mengujinya dengan mobil F1 versi 2021 yang sudah dimodifikasi – biasa disebut mule – selama tes dua hari di Abu Dhabi, pekan lalu.

Tim-tim diperbolehkan memakai ban Pirelli baru berdiameter 18 inci sepanjang tes dengan mobil mule mereka untuk mendapatkan sejumlah data, sebelum ban tersebut dipakai mulai musim 2022.

Bodi mobil pun mengalami sejumlah perubahan. Di antaranya penempatan sebuah deflektor di atas ban depan. Tujuannya mengurangi efek buruk aliran udara hasil perputaran ban depan.

Baca Juga:

Selain mengingatkan soal efek penutup pelek untuk ban 18 inci agar juga mempertimbangkan faktor kestabilan, Isola juga ingin tim-tim memikirkan agar rim cover  tersebut tidak menyulitkan kru pit saat melakukan pergantian ban.

“Tahun depan, pelek akan standar bagi setiap pembalap. Demikian pula sensor dan rim cover yang juga standar,” kata Isola.

“Versi pertama rim cover dipasang sangat dekat dengan pelek dan itu menjadi masalah. Pertama bagi mekanik saat pit stop karena mereka harus memakai jari untuk melepaskan ban. Adanya wheel cover tidak memungkinkan hal tersebut. Karenanya, tim-tim harus memodifikasinya,” kata Isola.

“Kedua, kami tidak bisa menambah berat untuk balans di sisi luar. Itulah mengapa jika melihat versi terakhir wheel cover, ada sebuah potongan yang melindungi pelek.

“Tetapi bila Anda lihat lebih dekat lagi, potongan itu berguna bagi mekanik saat melepas ban serta untuk menyeimbangkan berat.

“Dengan versi terakhir ini, kami bisa menstabilkan ban saat dipasang pada pelek dan wheel cover. Sebaliknya, jika Anda memasang wheel cover setelah balancing, itu akan menjadi masalah serius.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Mattia Binotto Harapkan Ferrari Lebih Baik pada 2022
Artikel berikutnya Mohammed ben Sulayem Bantah Ecclestone Bakal Campur Tangan di FIA

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia