Ini Fungsi Tombol Ajaib yang Timbulkan Bencana untuk Hamilton
Kecerobohan Lewis Hamilton di F1 GP Azerbaijan mesti dibayar mahal. Pembalap Mercedes itu pulang dengan tangan hampa akibat tak sengaja memencet tombol ‘ajaib’ pada setir.
Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images
Lomba yang digelar di sirkuit jalan raya Baku, Minggu (6/6/2021), berlangsung dramatis. Perlu digelar restart setelah insiden yang dialami pembalap Red Bull Racing, Max Verstappen.
Hamilton sebenarnya punya kans untuk menang karena tinggal Sergio Perez yang ada di depannya. Ketika akan menyerang di Tikungan 1, ia malah meluncur lurus ke run-off. Usut punya usut, juara bertahan F1 itu mengalami ban depan terkunci ketika mengerem.
Drama ‘brake magic’ mewarnai GP Azerbaijan. Pembalap 36 tahun itu berkomunikasi dengan timnya, “Apakah saya membiarkan (tombol) ajaib menyala? Saya bersumpah sudah mematikan itu.”
Lalu, apakah sebenarnya tombol ajaib tersebut?
‘Brake magic’ adalah tombol yang ada di belakang setir yang merupakan perangkat cerdas yang membantu pembalap untuk membangkitkan panas pada ban depan.
Seiring dengan diberlakukannya power unit hibrid pada 2014, maka sistem pengereman perlu dirombak. Karena itu, perlu bantuan elektronik untuk keseimbangan rem, perlu beban tambahan untuk pemulihan energi melalui MGU-K.
Sebagai konsekuensi, tim-tim harus terbiasa dengan sistem brake-by-wire (kontrol rem melalui perangkat listrik), dengan peta terpisah-pisah dalam perangkat lunak untuk mengatur keseimbangan rem depan ke belakang, sembari mempertimbangkan level keluaran yang dilakukan MGU-K.
Sistem brake-by-wire
Foto oleh: Giorgio Piola
Sedangkan brake bias (persentase total gaya pengereman total terhadap roda depan) dulu biasa dikendalikan dengan tuas manual di dalam kokpit, sekarang prosesnya dialihkan pada kemudi lewat pengaturan kontrol.
Dalam keadaan ini, pembalap mesti memilih peningkatan pada tombol di tepi bawah, yang sering berkedip di layar kemudi ketika FOM menggunakan onboard shots.
Mercedes W12 steering wheel detail
Photo by: Mercedes AMG
Pembalap memiliki beberapa perangkat yang bisa digunakan dalam kasus ini, dengan sebuah tombol putar dan dua tombol lain yang digunakan pada roda Mercedes untuk keseimbangan pengereman, dan tombol putar lain untuk memilih jumlah pengereman mesin.
Setir Mercedes W12
Foto oleh: Mercedes AMG
Namun, tombol magic bisa mengacaukan semuanya, sebab setelah menekan itu maka brake bias dikirim lebih jauh ke depan daripada yang biasa dipakai dalam kondisi balapan normal.
Keseimbangan rem tergeser ke sekitar 90 persen dari gandar depan, di mana biasanya pembalap memilih antara 55-60 persen saat penggunaan normal. Sekali diaktifkan, pengaturan ajaib mencegah MGU-K memulihkan energi.
Transfer energi panas yang dibangkitkan rem ke ban lebih lancar sehingga mencapai jangkauan kerja lebih cepat daripada saat menggunakan pengaturan normal.
Dalam kasus Hamilton, dia menggunakan fungsi brake magic pada putaran pemanasan sebelum start lagi dengan tujuan memanaskan ban depan. Keberhasilan memanaskan rem dan ban terlihat pada asap yang mengepul saat menunggu lampu hijau di grid.
Seharusnya ketika semua siap, Hamilton mematikan fungsi ajaib itu lalu fokus berancang-ancang untuk restart. Ketika menjauh dari Sergio Perez di T1, ia tak sengaja menyentuh magic button.
Alhasil, keseimbangan rem depan berpindah yang menyebabkannya menginjak rem ke Tikungan 1, sebelum bablas ke run-off. Adegan tersebut membuat bos Mercedes, Toto Wolff, kesal.
Tim akan menggelar investigasi untuk melihat bagaimana Hamilton bisa mengaktifkan lagi pengaturan khusus itu. Mereka bakal melakukan penyesuaian pada kontrol kemudi atau memeriksa perangkat lunak.
Lewis Hamilton, Mercedes W12, terkunci saat restart
Foto oleh: Charles Coates / Motorsport Images
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments