Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Terancam Dilarang Balapan, Gasly Dorong Regulasi Poin Penalti Diubah

Pierre Gasly harus berhati-hati pada awal F1 2023 jika mengingat poin penaltinya. Pembalap anyar Alpine mengharapkan perubahan aturan.

Pierre Gasly, AlphaTauri AT03

Pierre Gasly, AlphaTauri AT03

AlphaTauri

Pilot Prancis terancam tak boleh balapan setelah insiden di Formula 1 2022. Ia memiliki sepuluh poin penalti, kalau tambah dua lagi dalam periode 12 bulan, 22 Mei 2023, maka konsekuensinya menepi.

Jadi Gasly akan terus berada dalam bahaya akut dalam tujuh balapan pertamanya untuk tim Alpine. Skenario mimpi buruk bagi Gasly yang berpikir memiliki peluang besar untuk mendapatkan posisi lebih baik di F1 musim depan.

Gasly kesal dengan akumulasi poin penalti. Menurutnya, dia bukan pembalap berbahaya.

"Saya mencoba untuk tidak memikirkannya karena saya tidak melihat diri saya sebagai pengemudi yang bodoh atau berbahaya," katanya.

"Saya mencoba untuk berhati-hati dengan semua itu, harus kita katakan, penalti konyol yang bisa Anda dapatkan dari prosedur dan hal-hal seperti itu. Jadi saya mencoba untuk mengaturnya. Saya pikir pendekatan saya terhadap balapan tetap sama."

Baca Juga:

Setelah insiden terakhir melawan Lance Stroll di Meksiko, Gasly meminta FIA untuk melonggarkan aturan tentang poin penalti. Setelah balapan penutup di Abu Dhabi, ia meminta lagi hal itu.

"Saya sangat berharap kami bisa merombak seluruh sistem selama musim dingin karena saya rasa bukan hanya saya yang akan mengalami masalah jika kami tetap seperti ini. Akan sangat memalukan melihat empat atau lima pembalap diskors untuk satu balapan. Kami memiliki kejuaraan di mana beberapa pembalap harus absen dalam satu balapan,” ucapnya.

Dia sudah mendapat dukungan dari komunitas Asosiasi Pembalap Grand Prix. Direktur GPDA, George Russell, menekankan bahwa Gasly sama sekali bukan pembalap yang berbahaya.

Pembalap, yang masih terikat dengan AlphaTauri hingga akhir tahun in, sedang dalam pembicaraan dengan komunitas untuk meyakinkan FIA tentang perubahan regulasi.

Setelah insiden crane di Jepang, ketika pilot AlphaTauri melaju lebih dari 200 km/jam dalam kondisi red flag, Gasly dinilai sebagai ‘pengemudi yang sembrono’.

 "Kami berbicara [dengan GPDA tentang hal ini] sepanjang waktu," katanya.

“Beberapa pembalap lain juga tinggal empat poin (dari penalti). Dan tahun depan kami memiliki 24 balapan dan enam sprint race, jadi itu 30 balapan dalam setahun. Ketika sistem ini diperkenalkan, kami cuma punya 19 atau 20 balapan.

“Jadi sangat masuk akal untuk memberikan lebih banyak poin penalti pada super licence. Tapi, saya pikir FIA akan melihat ke dalam hal ini dan menemukan solusi untuk membuatnya lebih adil bagi semua orang."

Pierre Gasly, Alpine

Pierre Gasly, Alpine

Foto oleh: Alpine

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Pemenang Balapan F1 Ferrari, Patrick Tambay Wafat di Usia 73 Tahun
Artikel berikutnya Investor Asia Berminat Bikin Tim Formula 1 untuk 2026

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia