Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Reactions

Pierre Gasly: Fokus Red Bull adalah Max Verstappen

Pierre Gasly terus berprogres dalam beberapa musim terakhir di F1. Namun pilot AlphaTauri itu sadar sulit baginya bersaing di Red Bull Racing karena tim dibangun dengan Max Verstappen sebagai fokus.

Pierre Gasly, AlphaTauri AT02

Foto oleh: Steven Tee / Motorsport Images

Pada Formula 1 (F1) 2019, Pierre Gasly mendapatkan kesempatan memperkuat Red Bull Racing setelah musim sebelumnya menjalani debut penuhnya di Toro Rosso (kini AlphaTauri).

Namun ia tidak pernah benar-benar berhasil tampil meyakinkan dalam setengah musimnya di Red Bull, yang membangun fokus pada Max Verstappen. Setelah 12 balapan, Gasly dipulangkan ke Toro Rosso.

Pada paruh kedua 2019, posisinya digantikan rekan setimnya, Alex Albon. Pierre Gasly tahu Verstappen adalah prioritas. Red Bull ingin membangun sukses dengan pembalap Belanda sebagai ujung tombak.

Faktanya, itu berhasil. Verstappen jadi juara dunia F1 usai mengalahkan pilot Mercedes Lewis Hamilton pada musim 2021. Sama sepertinya, Gasly pun berambisi meraih gelar. Namun ia tahu mimpi tersebut akan sulit diwujudkan di AlphaTauri.  

Baca Juga:

Beberapa waktu lalu, ia mengatakan jika AlphaTauri, sebagai ‘sister team’ harus selalu finis di belakang Red Bull. Gasly perlu berada di tim utama guna memenuhi ambisi jadi juara dunia F1. Ia masih berharap dapat kesempatan lagi di Milton Keynes.

Terlepas dari itu, ia bisa mengerti mengapa Red Bull menjadikan Verstappen sebagai pembalap prioritas, seperti juga Hamilton di Mercedes. Di AlphaTauri, ia tahu bagaimana rasanya menjadi fokus utama tim.

Kini Gasly lebih menyadari nilai seorang pemimpin tim. Dengan kehadiran rookie seperti Yuki Tsunoda dan performa kuatnya pada 2021, membuat pemuda 26 tahun itu menjadi pembalap utama AlphaTauri.

“Di Red Bull, tim dibangun di sekitar Max (Verstappen). Itu sebabnya mereka bisa berada di posisi juara. Lewis (Hamilton juga memiliki seluruh tim Mercedes di belakangnya. Karenanya posisi mereka setara,” ujar Gasly kepada Motorsport.com.

“Jika mereka (Verstappen dan Hamilton) tidak berada di posisi tersebut, mereka juga tak dapat memberi performa yang telah mereka tunjukkan selama ini. Saya pun sekarang berada dalam situasi yang serupa, dengan Yuki (Tsunoda) sebagai rookie.

Pierre Gasly, AlphaTauri AT02

Pierre Gasly, AlphaTauri AT02

Foto oleh: Getty Images / Red Bull Content Pool

“Fokus tim tertuju pada saya dan karenanya saya berusaha membawa pulang poin sebanyak mungkin. Oleh sebab itu, terkadang kami mampu tampil lebih dari yang mampu dilakukan para rival.

“Orang-orang di tim memberi banyak usaha dan perhatian kepada saya. Jika Anda ingin mengeluarkan segalanya, potensi dan kemampuan, dari diri Anda, itulah status yang harus Anda miliki, tak peduli di tim mana Anda berada,” ia menambahkan.

Adapun tentang peluang bertarung untuk gelar juara dunia, pemenang satu Grand Prix F1 itu tak berani mengatakan apa-apa. Meski dengan pembatasan anggaran dan aturan teknis baru, Gasly tetap realistis.

“Terlalu dini untuk mengatakan itu sekarang,” ujarnya ketika ditanya apakah dirinya dapat memenuhi ambisi meraih titel dengan AlphaTauri. “Selalu ada kemungkinan mencapai hal-hal yang fantastis, tetapi Anda juga harus tetap logis,” tuturnya.

“Saya ingin menjadi juara dunia di Formula 1. Tetapi sangat sulit bersaing dengan Mercedes, yang punya semua sumber daya yang dibutuhkan dan juga telah memperoleh banyak pengetahuan dalam beberapa tahun terakhir.     

Max Verstappen, Red Bull Racing RB16B, menyalip Pierre Gasly, AlphaTauri AT02

Max Verstappen, Red Bull Racing RB16B, menyalip Pierre Gasly, AlphaTauri AT02

Foto oleh: Jerry Andre / Motorsport Images

“Anda bisa melihat bahwa bertarung di barisan depan menghadirkan tekanan tertentu. Di situlah Anda tak bisa membuat eror dan harus tampil dengan performa terbaik. Tim seperti ini punya pengalaman dan tahu bagaimana menghadapinya.”

Musim 2021 adalah periode terbaik Gasly di F1. Meski gagal mengulang sukses meraih kemenangan seperti tahun sebelumnya, secara keseluruhan ia berprogres secara konsisten. Sang pilot mampu finis di P9 klasemen dengan raihan 110 poin.   

“Tahun lalu berjalan sangat baik. Saya menunjukkan potensi saya lebih sering dari sebelumnya. Musim 2021 saya berada di posisi di mana saya bisa secara teratur mengalahkan Ferrari dan McLaren, meski anggaran Ferrari lebih besar dua hingga tiga kali lipat dan McLaren punya paket lebih baik,” kata Gasly.

“Bisa menunjukkan kapasitas saya merupakan hal terpenting bagi saya. Tentu ada area yang bisa lebih baik lagi, tetapi saya bisa mengatakan saya menjalani musim F1 terbaik saya sejauh ini.”

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Hilang dari Struktur FIA, Michael Masi Korban F1 GP Abu Dhabi
Artikel berikutnya Nikita Mazepin Berhubungan Baik dengan Mick Schumacher

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia