Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Diamkan Engineer, Gaya Hamilton Merajuk pada Mercedes

Tertahan di papan tengah sulit diterima Lewis Hamilton. Pembalap Mercedes itu merajuk kepada timnya setelah merasa jengkel sepanjang akhir pekan F1 GP Monako.

Lewis Hamilton, Mercedes W12

Lewis Hamilton, Mercedes W12

Steven Tee / Motorsport Images

Hamilton start dan finis dari urutan ketujuh Sirkuit Monte Carlo, Minggu (23/5/2021). Ini adalah rapor terburuknya sejak GP Jerman 2018, yang memulai lomba di urutan ke-14.

Pilot Inggris tersebut sebenarnya maju ke peringkat keenam ketika Charles Leclerc gagal start akibat mobil Ferrari-nya mengalami kerusakan driveshaft. Tapi, ia kehilangan posisinya saat masuk pit stop dan gagal memanaskan ban. Alhasil, ia tak bisa menyingkirkan Pierre Gasly (AlphaTauri) dan disalip Sebastian Vettel (Aston Martin).

Tentu saja, Hamilton sangat jengkel berada di belakang Gasly sehingga mengungkapkan amarahnya kepada tim lewat radio. Ia seolah minta pertanggungjawaban kepada krunya.

“Bagaimana mungkin masih berada di belakangnya (Gasly), man? Ayolah…,” katanya di radio tim. “Bagaimana ini bisa terjadi? Kami kehilangan dua posisi.

“Saya tidak tahu, guys…Saya menghemat ban untuk setop kemudian dan kita berhenti sebelum orang lain.”

Baca Juga:

Engineer Peter Bonnington mencoba menenangkan Hamilton dan menjawab, “Ok Lewis, P7. Ini hari yang berat, teman. Maaf. Ini adalah akhir pekan yang menyebalkan sepanjang waktu, tapi kita akan kembali lebih kuat. Kami akan menganalisis dan belajar,” tuturnya.

Setelah itu, Hamilton tak mau menanggapi. Sikapnya bertolak belakang di luar dan paddock. Pembalap itu tersenyum dan melambaikan tangan kepada penonton di Monte Carlo, tapi wajahnya keruh ketika kembali ke box. Pria 36 tahun tersebut mendiamkan para engineer.

Saat ditanya tentang pelajaran yang dipetik, pembalap yang digusur Max Verstappen (Red Bull) dari puncak klasemen itu, mengungkapkan, “Secara pribadi, tak ada…tim tentu saja (yang mendapat pelajaran). Saya tidak tahu kenapa semua salah hari ini.”

Hamilton mengirim peringatan bahwa ia tak mau kekacauan ini terulang lagi ke depannya. Apalagi RB16B milik Red Bull terbukti lebih tangguh di Monako.

“Saya katakan kepada Anda bahwa mereka punya mobil juara dan sulit mengalahkan mereka. Saya sangat serius tentang ini sepanjang musim. Kami memenangi balapan yang tidak seharusnya kami memenangi, seperti di Bahrain. Tapi tak ada yang belum selesai, masih ada jalan panjang,” ucapnya.

Pierre Gasly, AlphaTauri AT02, Lewis Hamilton, Mercedes W12

Pierre Gasly, AlphaTauri AT02, Lewis Hamilton, Mercedes W12

Foto oleh: Glenn Dunbar / Motorsport Images

“Kami tak bisa menghabiskan akhir pekan seperti ini lagi, tapi saya bersyukur bisa menyelesaikan balapan, mendapat poin dan mendapat lap tercepat. Setiap poin sedikit yang kami dapat dalam akhir pekan akan membuat perbedaan menuju akhir.

“Kami akan melakukan segalanya di belakang layar dan kami akan bekerja bersama sehingga tampil lebih kuat. Kami tampil buruk sebagai tim sepanjang akhir pekan, dari awal. Kami akan fokus pada balapan berikutnya. Selamat untuk Max dan timnya, yang menjalankan pekerjaan luar biasa,” ujarnya kepada Sky Sports F1.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Disalip Vettel, Gasly Sebut Bisa Berakhir di Pelabuhan
Artikel berikutnya Norris: Berada di Podium GP Monako seperti Mimpi

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia