Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Special feature

Geliat Bisnis Pembalap, dari Kuliner hingga Teknologi Hijau

Menjadi atlet terutama balap, bukan sebuah karier jangka panjang. Kecelakaan yang menyebabkan cedera parah bisa mengakhiri sepak terjang mereka lebih cepat.

Lewis Hamilton dengan Mercedes-AMG Project One

Lewis Hamilton dengan Mercedes-AMG Project One

Amalgam Art

Oleh karena itu, tak sedikit yang mulai menginvestasikan pendapatannya dalam bisnis saat masih aktif di trek. Para pembalap tersebut mulai menata masa depannya agar tetap bisa hidup layak ketika pensiun.

Bahkan juara dunia sekaliber Lewis Hamilton maupun Valentino Rossi pun terjun ke dunia bisnis. Agar tidak salah langkah, mereka memilih bidang yang disukai agar lebih mudah mengelola.

Kampiun Formula 1 tujuh kali itu lebih suka dengan dunia fashion. Ia merilis lini pakaian berkolaborasi dengan desainer ternama, Tommy Hilfiger dan penyanyi Christina Aguilera.

Pilot Mercedes-AMG Petronas itu juga menanam saham ke jaringan restoran burger diet, Neat Burger.

“Saya cukup bagus dalam memilih bisnis yang saya masuki. Sebagai seseorang yang mengikuti diet berbasis nabati, saya yakin kami perlu pilihan makanan kelas atas yang sehat dengan rasa luar biasa, tapi juga menawarkan sesuatu yang menarik bagi mereka yang ingin terbebas dari daging,” ucapnya.

Juara dunia F1 2016, Nico Rosberg, punya ketertarikan khusus kepada sektor teknologi dan lingkungan. Pria Jerman itu menyuntikkan dana ke beberapa perusahaan start-up, yakni Lilum, What3Words, Tier, Lyft dan Formula W.

“Setelah mengakhiri karier sebagai pembalap F1, saya mencari tantangan baru di luar balapan. Ada dua faktor penting. Pertama, saya ingin membangun bisnis dan sukses. Kedua, saya ingin melakukan sesuatu untuk membuat perbedaan di dunia,” ucap Rosberg.

 

Fernando Alonso menggelontorkan lima juta euro (sekitar Rp86 miliar) ke Motorsport Games. Saat ini, e-sports sedang jadi tren, jadi pembalap yang bakal kembali ke F1 2021 bersama Renault tersebut berharap bisa mereguk untung.

Sebagai informasi, menurut Newzoo, omset dari e-sport sepanjang 2020 diperkirakan mencapai 1,1 miliar dollar (sekitar Rp14,2 triliun). Terjadi kenaikan year on year 15,7 persen, sehingga mencapai 950,6 juta dollar. Alonso berharap mendapat potongan ‘kue’ untuk menambah tabungannya.

Rosberg pun menjadi pemilik perusahaan engineering TRE dan Greentech Festival, yang bergerak di teknologi hijau.

Sementara itu, juara dunia MotoGP tujuh kali, Valentino Rossi, mendirikan ranch dan VR46 Rider Academy, serta tim VR46 Sky Racing.

The Doctor juga menjual dan memiliki hak pemasaran merchandise miliknya dan pembalap yang ada di bawah naungan tim balapnya, serta beberapa rivalnya di trek. Dari bisnis tersebut, ia mampu meraup puluhan juta euro pertahun.

Aleix Espargaro merupakan penggila sushi. Ia pun butuh untuk melakukan diet. Kombinasi kedua hal tersebut melecut pembalap Aprilia Racing Team Gresini itu membuka restoran sushi, Ginza 41, di Andorra.

“Saya kira membuka restoran merupakan bisnis berisiko tapi dia suka sushi. Dia membuka di tempat itu dan makanannya sangat enak,” ujar sang adik, Pol Espargaro, berpromosi.

Pembalap 31 tahun tersebut juga memiliki dua toko yang menjual produk untuk kucing dan anjing. Ia juga bekerja sama dengan sang ibu.

 

Juara dunia MotoGP tiga kali, Jorge Lorenzo, memiliki bisnis di bidang real estate FMT Land 99. Ia pun punya 50 persen saham dalam produsen apparel Skull Rider.

Beberapa pembalap Indonesia juga merintis bisnis untuk prospek jangka panjang. Kuliner yang sedang tren opsi untuk mempertebal pundi-pundi.

Dimas Ekky Pratama, yang akan melaju di CEV Moto2 2021, membuka kedai kopi Pacul di mana menyasar konsumen dari kalangan pesepeda.

Pembalap yang bernaung di bawah bendera Pertamina Mandalika SAG itu berkolaborasi dengan rekannya.

Rio Haryanto, yang mencicipi Formula 1 pada 2016, mendirikan restoran Grandis Barn. Nuansa Eropa dipadu dengan alam sekitar yang asri memanjakan para pengunjung.

Tak hanya itu, ia pun meneruskan bisnis keluarga di bidang manufaktur dan produksi buku tulis.

Berasal dari keluarga pemilik jaringan restoran ternama yang menggurita, Sean Gelael pun mencoba mengadu peruntungannya di luar jalur lintasan.

Pilot Formula 2 tersebut mengelola Naughty by Nature, yang mengedepankan makanan sehat. Mereka menjual salad atau menu ayam cepat saji yang dipadu dengan hidangan bergizi lain.

Ia juga baru saja membuka gerai Taco Bell pertama di Indonesia, pertengahan Desember lalu.

 

Bengkel dan speed shop juga dilirik oleh para pembalap. Eks pembalap Moto2, Doni Tata, fokus mengurus bengkel, Doni Tata Sport Plaza.

Bermula dari produksi kaos dan topi yang laris dibeli penggemarnya, mantan pembalap road race Hendriyansyah memperlebar sayap ke penjualan suku cadang dan perangkat untuk balap, dari kopling hingga blok mesin. Kini ia memiliki sebuah toko yang cukup punya nama di kalangan pecinta balap di Yogyakarta.

Sementara itu, Ahmad Yudhistira memutuskan untuk gantung helm di usia 27 tahun karena pandemi Covid-19 dan hasrat besar jadi pengusaha.

Pembalap, yang terjun di Supersport 600 (SS 600), itu melanjutkan bisnis di bidang batu bara.

Baca Juga:

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Shwartzman Kembali Miliki BMW M5 Mendiang Ayah
Artikel berikutnya Carlin Sebut Tsunoda Bisa seperti Verstappen dan Norris

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia