Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

George Russell Menderita karena Gaya Balap di Williams

George Russell tak bisa melepaskan pikiran soal kegagalannya di GP Sakhir. Pembalap Inggris itu menyesal gaya membalap yang terbentuk di Williams, malah menyulitkannya ketika ada di balik kemudi Mercedes.

George Russell, Williams Racing

Foto oleh: Glenn Dunbar / Motorsport Images

Padahal, mobil tersebut paling tangguh di Formula 1 selama tujuh tahun terakhir. Menggantikan Lewis Hamilton yang terpapar Covid-19, Russell sempat memimpin di sesi latihan.

Ia pun mengalami masalah saat lomba sehingga finis di urutan kesembilan pada balapan yang digelar di outer track Sirkuit International Bahrain itu.

“Gaya membalap saya di Williams, membuat saya menderita saat membela Mercedes,” ujarnya.

Beradaptasi cepat dengan Mercedes, ia terpaksa dikembalikan ke Williams karena Hamilton pulih dan mengambil lagi kursinya.

Ternyata pengetahuan baru dari Mercedes, tak otomatis membuatnya bisa menolong Williams yang ada di dasar klasemen kareta tak dapat poin.

“Saya tidak bisa mengimplementasikan hal itu kepada Williams. Itu menunjukkan saya bahwa Anda harus terbuka dan selalu beradaptasi dengan mobil apa yang diberikan kepada Anda,” ucapnya.

“Ketika seseorang mengemudikan sebuah mobil Mercedes seperti itu, tidak berarti mereka bisa mengemudi mobil Williams seperti itu, dan sebaliknya.”

Meski hanya mencoba Mercedes W11 sekali, Russell langsung menyukainya. Ia yakin mobil milik Mercedes-AMG Petronas jadi idaman banyak pembalap.

Baca Juga:

“Apa pun yang Anda inginkan dari sebuah mobil balap, Mercedes memberikannya. Anda dapat merasakan itu,” katanya.

“Pembalap mengontrol Mercedes, di mana bagi kami, kadang mobil yang mengendalikan pengemudi. Kami harus bereaksi untuk itu.”

Pada 2021, George Russell masih berseragam Williams. Setelah mengumpulkan tiga poin pertamanya di F1, ia bertekad memperbaiki prestasi tersebut musim depan.

Selain itu, juara Formula 2 2018 tersebut juga ingin memoles sikapnya dan lebih besar hati dalam menerima kakalahan.

“Mercedes percaya kepada saya. Mereka memberikan kesempatan ini dan selalu mendukung saya. Karena itu, kewajiban saya melanjutkan perjalanan dan tidak serta merta padam karena beberapa keadaan dan menjadi sesuatu yang saat ini saya belum (capai),” ia menjelaskan.

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Vettel Sebut Dua Nama Paling Penting di Ferrari
Artikel berikutnya McLaren Ingin Norris-Ricciardo Saling Berbagi Rahasia

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia