Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

George Russell Pertanyakan Intervensi FIA soal Porpoising

Pembalap Mercedes, George Russell, menyebut aksi turun tangan FIA terhadap isu porpoising tak lebih dari sekadar menempel plester ketimbang mencari cara pasti untuk memperbaiki masalah.

George Russell, Mercedes-AMG, in his cockpit

Foto oleh: Steve Etherington / Motorsport Images

Badan pengatur kejuaraan dunia Formula 1 itu akhirnya melakukan intervensi untuk mengatasi porpoising, yang membelenggu tim-tim balap jet darat sejak diperkenalkannya regulasi baru pada musim 2022.

FIA akan mengukur tingkat keparahan porpoising di setiap mobil, sembari mengumpulkan data tentang apa yang dapat dilakukan guna mengurangi risiko yang dapat membahayakan keselamatan para pembalap.

Walau mengapresiasi langkah FIA, Russell yang juga menjabat sebagai Direktur Asosiasi Pembalap Grand Prix (GDPA) mengatakan, upaya tersebut tak dapat dikatakan sebuah solusi.

“Kami perlu menunggu dan melihat (hasil pengumpulan data FIA). Saya pikir, bahkan untuk tim yang paling sedikit menderita, ini masih merupakan perjalanan yang sangat agresif dan bergelombang,” ucapnya.

“FIA memiliki semua akses ke semua beban akselerasi vertikal yang kami lalui, dan itu jauh melampaui apa yang Anda harapkan aman untuk ditangani.

“Jadi, pembicaraan yang lebih besar pasti diperlukan untuk bergerak maju dan ke mana kita pergi dari sini.”

Baca Juga:

Sementara itu, Charles Leclerc menunjukkan sikap berlawanan terkait keputusan FIA dengan menelurkan arahan teknis baru soal porpoising. Menurutnya, itu bukan masalah langsung pada mobil F1-75 Ferrari.

“Saya tidak sepenuhnya setuju. Saya merasa itu adalah tanggung jawab tim untuk memberi saya mobil yang oke untuk dikendarai,” ujarnya.

“Sampai saat ini saya tidak ada masalah khusus dengan itu. Ya, (meski terasa) lebih kaku dari mobil tahun lalu.

“Apakah itu tidak dapat dikendalikan atau sangat sulit bagi saya sendiri, saya rasa tidak, atau setidaknya secara pribadi. Di pihak kami, kami menemukan solusi untuk membuatnya lebih baik.”

Charles Leclerc, Ferrari

Charles Leclerc, Ferrari

Foto oleh: Carl Bingham / Motorsport Images

Pembalap Alpine, Esteban Ocon, menyarankan bahwa ketika menangani keselamatan, ada baiknya FIA perlu mempertimbangkan tingkat kekakuan baru pada mobil anyar.

Selain itu, perlu menjadi perhatian pula bagaimana ini memengaruhi kesehatan pembalap, karena bisa saja muncul masalah di area lain yang justru bukan disebabkan oleh porpoising.

“Kami tidak seburuk beberapa mobil lain,” tuturnya menyoal kondisi A522.

“Beberapa mobil lebih mudah dikendarai dibandingkan yang lain, sepertinya. Tapi yang sangat positif adalah FIA mengambil tindakan untuk menjaga kami dan itu hal yang sangat positif.

“(Namun) ada dua sisi yang menurut saya tidak boleh kita campur. Itu adalah porpoising dan kekakuan keseluruhan mobil.

“Karena di beberapa tikungan pada tahun lalu, misalnya di Monako setelah terowongan, ketika saya menabrak kerb, tubuh saya merasakan hantaman keras, dan itu bukan di akhir lurusan atau semacamnya.

“Jadi, kekakuan mobil secara umum juga menjadi masalah. Belum tentu tentang berapa banyak porpoising yang Anda alami di akhir lurusan.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Hasil FP3 F1 GP Kanada: Alonso Kuasai Trek Basah, Red Bull-Ferrari di Luar Top 5
Artikel berikutnya Hasil Kualifikasi F1 GP Kanada: Pole Pertama Verstappen di Trek Jalan Raya

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia