Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

George Russell Sarankan Penggunaan Suspensi Aktif untuk Atasi Porpoising

George Russell memberi solusi terkait porpoising yang muncul pada mobil baru Formula 1 2022. Pembalap Mercedes itu menyarankan penggunaan suspensi aktif.

George Russell, Mercedes W13

Erik Junius

Dalam tes pramusim F1 Barcelona, beberapa tim terkejut dengan adanya efek samping ground effect akibat penerapan paket aerodinamika baru. Fenomena ini pernah didapati pada era ’80-an.

Downforce mendorong mobil jauh ke tanah ketika melaju dalam kecepatan tinggi, tiba-tiba aliran udara terhenti lalu mobil mendadak naik karena hilangnya beban. Alhasil, para pembalap terguncang-guncang terutama pada trek lurus.

Hal itu mengingatkan dengan lumba-lumba yang naik dan turun saat berenang sehingga timbul istilah porpoising.

Situasi tersebut tentu membuat pembalap tidak nyaman. Para mekanik pun sibuk bekerja namun ada kendala terkait larangan sistem suspensi hidrolik rumit.

Mercedes mengakali dengan penyesuaian lantai. Namun menurut Russell, hal itu tidak cukup dan ia mendorong penggunaan lagi suspensi aktif.

“Kami baru melihat video Charles Leclerc tentang betapa buruk efek itu untuk mereka. Jadi, saya kira kami akan menemukan sebuah solusi,” ucapnya.

Baca Juga:

“Saya kira jika suspensi aktif di sana, itu bisa diselesaikan dengan klik dari jari anda. Mobil akan otomatis jauh lebih kencang jika kami memiliki itu,” ia menuturkan.

“Saya yakin semua tim mampu melakukan itu, sehingga dapat menjadi satu solusi di masa depan. Namun, kita lihat saja di Bahrain. Saya yakin tim akan datang dengan ide-ide cerdas untuk mengatasi isu ini.”

Suspensi aktif dilarang di F1 sejak 1994 agar pembalap menunjukkan skill-nya tanpa tergantung pada berbagai perangkat di mobilnya. Sekitar satu dasawarsa kemudian, tim menginginkan kembalinya suspensi aktif untuk penghematan biaya dan mudah diterapkan. Namun, gagasan tersebut ditolak F1.

Russell kembali menekankan, “Jelas kalau kami punya suspensi aktif, mobil akan sangat kencang untuk permukaan aerodinamika yang sama karena Anda dapat mengoptimalkan ketinggian berkendara untuk setiap kecepatan di tikungan dan mengoptimalkannya di lintasan lurus untuk hambatan paling kecil,” kata Russell.

“Jadi itu merupakan solusi mudah membuat mobil lebih kencang. Jika Anda memikirkan aspek keselamatan, kemudian secara potensial (sebuah perkembangan). Saya yakin ada pembatasan lebih banyak.

“Saya bukan insinyur. Tapi, kami tidak akan menghadapi isu ini pada lintasan lurus, itu pasti.”

George Russell, Mercedes W13

George Russell, Mercedes W13

Photo by: Erik Junius

Direktur teknik McLaren, James Key, memberi pandangan senada. Namun ia menjadi skeptis ketika melihat budget cap.

“Suspensi aktif bakal membantu untuk dua hal. Anda bisa mencoba dan mempertahankan performa puncak aerodinamika untuk lap lebih banyak, yang mana itu merupakan tempat yang indah kalau Anda mampu melakukannya,” ia menuturkan.

“Namun itu juga bisa, mungkin melawan beberapa frekuensi alami saat mengenai sasis. Jadi sekali lagi, itu tidak akan menghilangkan masalah. Fisika masih ada di sana, tapi itu pasti akan membantu mengatasi.

“Sebagai direktur teknik, saya senang melihat kembalinya suspensi aktif. Namun, dengan pembatasan anggaran, itu bukan proyek terbaik yang bisa dilakukan.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Red Bull RB18 Akan Berbeda Saat Turun di Bahrain Nanti
Artikel berikutnya Toto Wolff Akui Ketangguhan Performa Mesin Ferrari F1-75

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia