Gerhard Berger: Sudah Saatnya Ferrari Balapan untuk Menang
Mantan pembalap F1, Gerhard Berger, memandang sudah saatnya Ferrari mematok target ambisius. Mulai 2022, si Kuda Jingkrak mesti balapan untuk menang.
Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images
Kimi Raikkonen adalah pembalap terakhir yang mempersembahkan gelar pada 2007. Sudah lebih dari satu dekade Ferrari kehilangan titel konstruktor. Terakhir kali, mereka meraihnya pada Formula 1 2008.
Kemenangan balapan pamungkas dikecap pada GP Singapura 2019, atas nama Sebastian Vettel. Setelah itu, krisis menerpa setelah Ferrari dihukum tak boleh mengembangkan mesin karena ke
Selepas dilanda krisis akibat kecurangan dalam jumlah bahan bakar, tim yang bermarkas di Maranello tersebut hanya sesekali mampir ke podium dalam dua musim terakhir.
Kepergian Vettel dan diganti Carlos Sainz juga belum kelihatan dampaknya. Musim 2021, Ferrari hanya menargetkan posisi ketiga karena amunisi mereka belum sekuat dua pemuncak klasemen.
Sasaran yang paling realistis dihadapi SF21 saat ini adalah McLaren. Sementara, gap dengan Mercedes dan Red Bull masih terlalu jauh.
Ferrari menghadapi musim depan dengan penuh percaya diri karena sudah mengembangkan mobil baru sepanjang tahun ini.
Berger yakin kalau tim, yang menaungi Charles Leclerc dan Carlos Sainz, itu bisa menaikkan level persaingan.
“Saya harus mengatakan bahwa 2021 sangat bagus untuk Ferrari, tapi tidak sepenuhnya bagus,” ia berbicara kepada La Gazzetta dello Sport.
“Ini bukan tentang pembalap karena baik Charles Leclerc dan Carlos Sainz, sejatinya punya kemampun untuk memenangi balapan dan mungkin kejuaraan.
“Tujuan tim sekarang harus sangat jelas. Ferrari harus bertarung untuk memenangi balapan dan gelar juara. Seperti itu seharusnya terjadi.
“Tahun depan, akan sangat penting bagi Ferrari dan semua penggemarnya di seluruh dunia dari perspektif itu. Saya kira mereka mungkin saja memenangi beberapa balapan dan saya tidak tahu di mana, tapi mereka melakukan pekerjaan yang penting.
“Sulit mengatakan apakah mereka akan memenangi kejuaraan hingga akhir. Saya harap mereka dapat menjadi juara musim depan."
Beberapa waktu lalu, ada yang berpendapat bahwa perombakan manajemen merupakan langkah penting yang perlu ditempuh supaya bisa juara lagi. Para petinggi tim dinilai tidak punya semangat sebesar kru untuk mewujudkan target penting itu.
Carlos Sainz Jr., Ferrari
Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments