De Ferran: Pembalap Amerika bisa sukses di Eropa
Pemenang Indy500 dan dua kali juara Champ Car, Gil de Ferran, menyebut klaim team principal Haas, Gunther Steiner, yang mengatakan bahwa tidak ada pembalap Amerika yang siap berlaga di F1 sangat tidak adil.
Foto oleh: Michael L. Levitt / Motorsport Images
Sudah menjadi rahasia umum bahwa Haas memiliki keinginan merekrut pembalap Amerika serikat ke F1 di masa depan, namun Steiner mengungkapkan itu bukan prioritas jangka pendek mereka.
Steiner juga sebelumnya mengungkapkan bahwa juara IndyCar 2017, Josef Newgarden, yang sempat dikaitkan dengan Toro Rosso, tidak bisa langsung tiba di F1 dan sukses.
De Ferran mengatakan kepada Motorsport.com bahwa ia tidak setuju dengan Steiner, namun ia juga menambahkan sedikitnya talenta single-seater di Amerika berpengaruh pada sulitnya mereka menembus F1.
"Saya rasa ini tidak adil," ujarnya. "Ada banyak pembalap Amerika yang hebat, juara IndyCar saat ini [Newgarden] adalah pembalap yang sagat bertalenta.
"Saya pikir banyak talenta muda Amerika muncul, namun mereka fokus pada cabang balapan lain, yaitu stock car.
"Jadi Anda melihat beberapa pembalap yang saat ini semakin tua atau telah pensiun - seperti Tony Stewart, Jeff Gordon, Jimmie Johnson - dan mereka adalah individu dengan talenta luar biasa. Tapi sejak awal mereka memilih cabang tersebut, dan sejujurnya, itu sangat sulit.
"Banyak talenta top Amerika menuju cabang tersebut, jadi kelompoknya lebih kecil dari yang seharusnya.
"Sebaliknya, saya pikir [Alexander] Rossi sangat bertalenta, Newgarden sangat bertalenta. Ada beberapa pembalap muda lainnya."
Saat ditayai apakah ada stigma seputar pembalap single-seater Amerika yang hijrah ke Eropa, de Ferran menjawab: "Ini telah terjadi selama bertahun-tahun.
"Beberapa orang dari Eropa menuju Amerika dan tidak berhasil sama sekali, begitupun sebaliknya. IndyCar dan Formula 1 berbeda.
"Saya pikir itu lebih berkaitan dengan individu dibanding hal lainnya. Tentu [Sebastien] Bourdais memiliki karier yang menakjubkan di Amerika dan IndyCar, ia juga sangat bagus dalam [kompetisi] single-seater di sana [Eropa],
"Anda tahu Sebastian Vettel mengalahkanya, tapi ia juga mengalahkan Kimi Raikkonen. Itu adalah sampah, saya kira, ia tidak sebaik Vettel tapi ia juara empat kali.
"Tapi kemudian Anda memiliki [Juan Pablo] Montoya, yang sangat sukses di kedua kejuaraan, dan [Jacques] Villeneuve, yang memenangi gelar juara dunia.
"Ini kembali lagi ke pembalapnya sendiri, dengan cara yang sama seperti Nigel [Mansell] membalap di sana [Amerika] dan kompetitif.'
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments