Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Giovinazzi akui dirinya terlalu konservatif di debut F1

Minim pengalaman dengan ban F1, pembalap debutan Sauber, Antonio GIovinazzi, mengaku membalap terlalu konservatif di GP Australia

Antonio Giovinazzi, Sauber C36

Antonio Giovinazzi, Sauber C36

XPB Images

Antonio Giovinazzi, Sauber C36
Antonio Giovinazzi, Sauber
Antonio Giovinazzi, Sauber C36
Antonio Giovinazzi, Sauber C36
Antonio Giovinazzi, Sauber C36, Stoffel Vandoorne, McLaren MCL32, Kevin Magnussen, Haas F1 Team VF-1
Antonio Giovinazzi, Sauber C36
Antonio Giovinazzi, Sauber

Pembalap Italia itu mendapat panggilan mendadak setelah pembalap utama Sauber, Pascal Wehrlein, memutuskan untuk mundur karena merasa belum bugar untuk menjalani durasi penuh balapan.

Meski minim persiapan, terutama karena Giovinazzi juga belum pernah menjajal trek Albert Park, Melbourne, runner-up GP2 2016 itu menunjukan penampilan yang menjanjikan.

Giovinazzi nyaris lolos ke babak Q2 pada sesi kualifikasi sebelum ia menyelesaikan balapan debutnya di urutan ke-12 pada keesokan harinya melalui penampilan yang solid.

Tapi ia mengakui bahwa di balapan hari ini ia membalap terlalu konservatif.

Giovinazzi menjelaskan pengalaman yang ia alami saat masih membalap di GP2. Ia menganggap ban Pirelli di GP2 memiliki tingkat degradasi yang lebih tinggi dibandingkan di F1. Pada paruh akhir balapan ia sengaja sedikit memelankan laju mobil karena mengira ban supersoft yang ia pakai tidak akan bertahan hingga akhir balapan.

"Saya pikir degradasi ban GP2 terasa berbeda, di sana lebih parah dibandingkan F1," ucapnya.

"Tadi saya membalap terlalu tenang saat balapan, karena di GP2 dengan ban supersoft, biasanya saya hanya bisa melakukan tujuh atau delapan putaran sebelum harus kembali masuk ke pit.

"Saya benar-benar membalap dengan tenang karena saya ingin memahami ban dan mobil. Itu target saya, memahami mobil lebih baik dan menambah jam terbang di mobil dan juga ban."

Pembalap binaan Ferrari itu juga mengakui bahwa dirinya sedikit kecewa karena hanya terpaut dua posisi untuk meraih poin perdana di debutnya. Tetapi kekecewaannya sedikit terobati karena dirinya menjadi pembalap rookie terbaik meski minim persiapan.

"Kemarin saya hanya terpaut 0,2 detik untuk lolos ke Q2, dan hari ini saya hanya terpaut dua posisi untuk bisa meraih poin," tambahnya.

"Tapi bisa menjadi pembalap rookie terbaik, dengan persiapan yang minim, saya pikir ini menjadi pekan yang cukup bagus."

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Vettel merasa terbantu oleh Verstappen
Artikel berikutnya Sauber heran dengan kritik terhadap Wehrlein

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia