Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Sprint Race Formula 1 Dinilai Menarik bagi Giovinazzi

Pembalap Alfa Romeo, Antonio Giovinazzi, mengaku tertarik dengan konsep sprint race di Formula 1.

Antonio Giovinazzi, Kimi Raikkonen, Robert Kubica, Alfa Romeo Racing

PKN Orlen

F1 tengah mencari cara agar jalannya balapan bisa lebih menarik bagi para penonton. Berbagai opsi pun mulai dipikirkan.

Salah satunya adalah balapan dengan format sprint race, yang mana sebenarnya sudah diterapkan feeder series Formula 2.

Jarak lintasan nantinya akan diperpendek menjadi hanya 100 km saja. Jika jadi menggunakan format dua balapan dalam sepekan, sprint race digelar pada Sabtu.

Baca Juga:

Berbagai pendapat mengenai sprint race pun muncul. Pembalap McLaren, Daniel Ricciardo, mendukung penerapan format tersebut.

Tak ketinggalan driver Alfa Romeo, Antonio Giovinazzi, yang mengungkapkan ketertarikannya untuk melihat sprint race diterapkan di balap jet darat.

"Saya pernah menjalani sprint race saat masih balapan di Formula 2. Yang pasti pendekatan yang saya gunakan saat balapan juga berbeda," ujar pembalap asal Italia itu.

"Tapi Formula 1 selalu berani melakukan hal baru. Lihat saja nanti apa yang akan terjadi tahun ini. Kalau saya secara pribadi pernah melakukannya dan itu bukanlah hal yang buruk."

Antonio Giovinazzi, Alfa Romeo Racing C39, Romain Grosjean, Haas VF-20, Kevin Magnussen, Haas VF-20, George Russell, Williams FW43, Sebastian Vettel, Ferrari SF1000, and Nicholas Latifi, Williams FW43, at the start

Antonio Giovinazzi, Alfa Romeo Racing C39, Romain Grosjean, Haas VF-20, Kevin Magnussen, Haas VF-20, George Russell, Williams FW43, Sebastian Vettel, Ferrari SF1000, and Nicholas Latifi, Williams FW43, at the start

Foto oleh: Andy Hone / Motorsport Images

Di saat Giovinazzi tertarik dengan format sprint race, rekan setimnya yang lebih senior di F1, Kimi Raikkonen dan Robert Kubica, memiliki pendapat berbeda.

Raikkonen mengungkapkan, bahwa dirinya belum tahu apakah sprint race akan efektif atau tidak. Sementara Kubica mengatakan format itu tidak cocok dengan DNA F1.

"Saya tidak tahu apa yang mereka rencanakan. Yang pasti, apapun itu, kami akan mengerahkan seluruh kemampuan kami, melakukan yang terbaik di setiap balapan," tutur Raikkonen.

"Saya hanya bisa menjadi penonton tahun ini, tapi saya tidak setuju, karena tidak akan ada dampak besar yang diberikan, serta tidak sesuai dengan DNA F1 yang selalu melakukan kualifikasi pada Sabtu," ucap Kubica.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Albon: Kecewa Saja Tak Bisa Buat Saya Kembali ke F1
Artikel berikutnya Red Bull RB16B Lebih Ramping daripada Sasis 2020

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia