GP Bahrain: Masalah Mobil Bikin Carlos Sainz Murka

Pembalap Spanyol itu melihat dirinya bakal kompetitif tapi terdepak di awal kualifikasi kedua karena ban belakang terkunci dan dan membuatnya berputar di tikungan pertama. McLaren mengonfirmasi bahwa hal itu disebabkan kesalahan pengereman.

Akibatnya putra pereli Carlos Sainz harus start dari urutan ke-15. Ia pun kehilangan satu set ban, yang membatasi strategi di balapan.

“Itu membuat opsi kami tinggal sedikit jika kami kehilangan itu (set ban) dengan penguncian. Pilihan kami jauh lebih terbatas untuk Minggu. Itulah kenapa saya sangat marah, maaf, tapi saya sangat marah,” ujarnya kepada Movistar.

Terlepas dari terbatasnya ban, Sainz mengatakan bahwa faktanya semua yang membalap di Q3 akan mulai dari kompon medium artinya akan ada sedikit peluang di fase awal balapan dengan melakukan sesuatu berbeda.

“Ya, Anda dapat kembali, tapi itu akan sangat rumit. Terutama karena 10 teratas akan menggunakan ban medium saat start, dan kami yang memulai di belakangnya tak punya keuntungan dari mereka,” katanya.

“Saya menghemat dua set ban medium…satu akan rusak dan saya yakin tak bisa menggunakannya. Itu menempatkan saya di posisi sulit untuk balapan. Kami bekerja keras untuk menyelamatkan ban lebih keras untuk balapan dan ini sekarang yang terjadi pada kami…”

McLaren tak punya jawaban segera terkait problem di mobil Sainz, dan itu bisa saja berhubungan dengan rem, transmisi atau mobil.

Prinsipal tim tersebut, Andreas Seidl, menjelaskan, “Kami masih tak tahu, jujur, kami perlu menganalisis. Saya kira as belakang terkunci dan tiada yang bisa dilakukan Carlos.

“Sungguh mengecewakan karena kami punya mobil kompetitif hari ini. Sayangnya, Lando Norris membuat kesalahan kecil di Turn 1 pada upaya terakhirnya dan Carlos dalam kondisi prima sepanjang akhir pekan dan itu memalukan.

“Tapi hanya itu yang ada dan sekarang waktunya menganalisis apa yang terjadi dengan mobil Carlos, menyetel ulang dan mulai lagi besok. Ini akan jadi balapan menarik, dengan banyak tantangan, dua stop atau lebih. Kami harus  mencoba kembali.”