GP Kanada Terancam Batal Digelar akibat Covid-19

Kalender 2021 terdiri dari 23 balapan, dibuka dengan GP Bahrain, jadi yang terpanjang dalam sejarah Formula 1.

Jika sebelumnya, akibat pandemi Covid-19, mereka menyelenggarakan di Eropa, Bahrain dan Abu Dhabi, sekarang ada tambahan Australia, Amerika Serikat, Kanada, Jepang, Meksiko dan Brasil.

Namun, kabar buruk datang saat balapan baru dilangsungkan di satu lokasi. Menurut informasi La Presse, harian di Quebec, ide pembatalan GP Kanada dipertimbangkan F1 maupun promotor lokal.

Pasalnya, angka positif Covid-19 di Kanada melonjak drastis belakangan ini. Dalam sepekan, rata-rata kasus baru mencapai 7.269.

Meski belum ada konfirmasi, tapi mempertahankan Kanada dalam kalender 2021 butuh kerja keras. Seandainya tetap memaksa digelar, maka solusi satu-satunya adalah tanpa penonton.

Sementara itu, para petinggi Formula 1 tak mau menderita kerugian signifikan kalau balapan dilangsungkan di sirkuit kosong.

Lubang empat juta euro (sekitar Rp69 miliar) mesti ditutup promotor domestik. Petinggi F1 menunggu jawaban dari penyelenggara dalam beberapa hari ke depan.

Jika Kanada mundur, maka slot kosong akan diisi GP Turki. Balapan di Istanbul menghasilkan banyak drama musim lalu, di mana Lewis Hamilton menggondol titel juara ketujuh dan Sebastian Vettel naik podium terakhir.

Sirkuit Gilles Villeneuve sempat masuk dalam rencana penyelenggaraan sprint race. Namun, dibatalkan karena satu dan lain hal.

Tahun ini, GP Australia meminta jadwal diundur ke 19-21 November, setelah sebelumnya ditunjuk sebagai pembuka. GP Bahrain pun menggantikan.

Sedangkan penyelenggara GP Cina membatalkan partisipasinya. Imola bersedia jadi tuan rumah balapan kedua kalinya secara beruntun. Musim lalu, mereka kembali ke kancah Formula 1 setelah absen 13 tahun.