Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

GP Prancis, pekan terburuk Haas di F1

Team principal Haas, Gunther Steiner, menyebut GP Prancis 2019 sebagai pekan terburuk bagi skuat Amerika Serikat tersebut sejak bergabung di Formula 1.

Kevin Magnussen, Haas F1 Team VF-19, leads Lance Stroll, Racing Point RP19, and Alexander Albon, Toro Rosso STR14

Foto oleh: Andy Hone / Motorsport Images

Pembalap Haas, Kevin Magnussen, start dari grid ke-15 dan finis ke-17 pada balapan di Paul Ricard, Minggu (23/6), hanya unggul di depan duo Williams.

Sedangkan rekan setimnya, Romain Grosjean, start dari posisi ke-17 dan sempat naik satu tempat sebelum mengakhiri balapannya lebih awal demi menjaga usia ban dan mendapat jatah girboks anyar untuk ronde berikutnya di Austria.

Haas kini hanya mencetak satu poin dari tiga balapan terakhir.

"Sepanjang empat tahun tim ini berdiri, saya pikir ini adalah pekan terburuk kami," aku Steiner, menjawab pertanyaan Motorsport.com. "Saat balapan, kami masih kesulitan. Saya tidak tahu, bagi saya ini aneh. Mobil yang mampu start ketujuh dan kedelapan pada balapan pertama, dan kemudian keenam di Monte Carlo, tiba-tiba menjadi yang kedua terakhir.

"Jangan tanya saya apa penyebabnya, karena saya juga tidak tahu. Jadi tolong jangan tanyakan saya, karena saya tidak bisa menjawabnya.

"Kami masih harus mencari tahu. Jujur saja ini sangat mengecewakan, karena ketika kita berada di situasi seperti ini dan tidak tahu penyebabnya apa, itu adalah perasaan yang terburuk."

Baca Juga:

Di tengah balapan GP Kanada, Magnussen mengeluhkan di radio bahwa balapan saat itu adalah yang terburuk yang pernah ia alami sepanjang karier balapnya. Namun, Steiner kini mengatakan balapan di Prancis jauh lebih membuat frustrasi.

"Ini jauh lebih buruk dibandingkan Montreal. Karena sudah sejak Jumat kami tampil kurang bagus. Di Montreal, performa kualifikasi kami setidaknya baik-baik saja. Satu mobil kami menembus ke Q3 waktu itu. Tetapi di sini, kami sudah senang jika mobil kami lolos dari Q1.

“Jadi jelas ini jauh lebih buruk. Kemudian GP Monako ketika kami bisa start keenam. Sulit dijelaskan karena di Monte Carlo semua tim melaju lebih pelan dari biasanya, tetapi kecepatan saat balapan waktu itu juga terlihat baik. Jadi ini benar-benar aneh.

"Romain mengatakan mobilnya terasa baik-baik saja saat dikendarai, tetapi lajunya lambat. Ketika ditanya apakah ada snap oversteer atau understeer, dia bilang tidak ada, hanya pelan saja dan kurang grip."

Steiner mengatakan fokusnya saat ini adalah menjaga motivasi tim supaya bisa menemukan jalan keluar atas permasalahan yang mendera timnya.

"Saya tidak depresi. Marah juga bukan kata yang tepat. Bagi saya ini adalah tantangan, tetapi bukan tantangan yan positif, tetapi kami harus bisa keluar dari sini," lanjutnya.

"Ini bukan sesuatu yang membuat Anda depresi dan menyerah. Kami tidak pernah menyerah. Dalam balapan, satu hari Anda menyerah, maka Anda akan tetap berada di situ.

"Anda harus menyingkirkan keinginan untuk marah, dan terus bekerja. Itu yang saya katakan kepada kru-kru saya.

“Begitu Anda mengetahui apa penyebabnya, baru setelah itu kita bisa menemukan solusinya. Jika Anda tidak tahu, bagaimana Anda bisa mendapatkan solusi? Karena Anda sudah mengerjakan segalanya, dan satu-satunya pilihan terakhir adalah membuat mobil baru."

Guenther Steiner, Team Principal, Haas F1
Kevin Magnussen, Haas F1 Team VF-19
Robert Kubica, Williams FW42, Kevin Magnussen, Haas F1 Team VF-19
Romain Grosjean, Haas F1 Team VF-19
Kevin Magnussen, Haas F1 Team VF-19
Romain Grosjean, Haas F1 Team VF-19
Kevin Magnussen, Haas F1 Team VF-19
Kevin Magnussen, Haas F1 Team VF-19
Pit wall Haas F1
Kevin Magnussen, Haas F1 Team VF-19
10

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Coba rebut fastest lap, Hamilton abaikan Mercedes
Artikel berikutnya Kembangkan mesin F1, Honda terinspirasi teknologi jet

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia