F1 GP Qatar: Fernando Alonso Manfaatkan Pengalaman Davide Brivio
Formula 1 untuk kali pertama akan menyambangi Sirkuit Internasional Losail. Fernando Alonso akan coba meminta masukan dari Davide Brivio.
Keinginan otoritas Formula 1 menggelar balapan dengan lokasi seberagam mungkin ditunjukan dengan penunjukkan Qatar sebagai tuan rumah, akhir September lalu, untuk menggantikan Australia yang saat itu masih dipusingkan pandemi Covid-19.
Sejak dibuka resmi pada 2004, Losail langsung menjadi langganan menggelar Kejuaraan Dunia MotoGP berikut kelas-kelas pendukungnya: Moto2 dan Moto3. Namun, baru tahun ini mereka dipercaya FIA unuk menjadi tuan rumah balap Formula 1.
Praktis, semua tim yang sudah tiba di Doha, Qatar, tidak memiliki data teknis detail untuk F1 terkait sirkuit dengan panjang lintasan 5,380 km dan 16 tikungan tersebut.
Namun begitu, Alpine memiliki keuntungan karena adanya Davide Brivio. Racing Director Alpine tersebut baru bergabung tahun ini setelah sukses menjadi Manajer Tim Suzuki Ecstar dengan membawa Joan Mir juara dunia MotoGP 2020 lalu.
Brivio memang sudah malang melintang di MotoGP bahkan sebelum Sirkuit Losail dibangun. Sebelum bergabung ke Suzuki pada 2015, Brivio adalah sosok kunci kebangkitan Yamaha di MotoGP pada 2004, setelah berhasil menari Valentino Rossi.
Davide Brivio, Alpine F1 Team Racing Director.
Foto oleh: Alpine
Karena itulah pria asal Italia tersebut dinilai sangat mengetahui karakteristik Losail. Dari situlah Fernando Alonso berencana meminta masukan dari Brivio untuk menghadapi GP Qatar yang akan digelar pada akhir pekan ini (19-21/11/2021).
“Losail adalah trek yang tidak begitu kami kenal tetapi sangat familiar bagi orang-orang MotoGP karena sudah masuk kalender mereka setiap tahun,” kata juara dunia F1 2005 dan 2006 tersebut.
Menjelang tiga balapan terakhir, performa pembalap veteran asal Spanyol itu memang naik-turun. Karena itulah Alonso berharap mampu membalikkan keadaan saat digelarnya GP Qatar nanti.
“Saya sudah bicara dengan Davide Brivio tentang sirkuit ini karena dia salah satu yang paling berpengalaman dari seluruh anggota tim ini,” ucap pembalap asal Spanyol, 40 tahun, tersebut.
“Sebelumnya, Losail mampu sukses menggelar berbagai ajang balap, fasilitasnya juga bagus, dan secara umum cuaca juga mendukung.”
Faktanya, cuaca Losail juga akan sulit ditebak. Pada Maret lalu misalnya, saat MotoGP akan menggelar balapan pertama pada musim 2021, angin bertiup sangat kencang sepanjang akhir pekan.
Untuk akhir pekan ini, angin juga diprediksi cukup kencang, terutama pada Minggu (21/11/2021), saat balapan digelar. Kondisi akan tetap kering dan temperatur cenderung stabil.
Dari perkiraan cuaca tersebut diharapkan kondisi Losail tidak akan memburuk dibanding saat gelaran MotoGP. Untuk menghadapi sirkuit yang belum ‘dikenal’ pembalap sekelas Fernando Alonso praktis hanya mengandalkan simulator untuk berlatih.
Alonso akan datang ke Losail dengan berada di P10 klasemen dengan 62 poin. Hasil finis terbaiknya sejauh ini adalah P4 di GP Hungaria, saat rekan setimnya, Esteban Ocon, merebut kemenangan. Ocon sendiri saat ini satu tingkat di bawah Alonso pada klasemen pembalap.
Untuk ukuran pembalap yang baru kembali lagi ke F1 setelah tiga tahun vakum, performa Fernando Alonso patut diacungi jempol. Dari 19 balapan yang sudah berlangsung, ia tercatat 13 kali finis di 10 besar (zona poin) dan baru dua kali tidak mampu finis (retired).
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Top Comments
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.