Grosjean Tak Suka Komunikasi Radio F1 Disiarkan
Pembalap Haas-Ferrari, Romain Grosjean, keberatan semua komunikasi radio di Formula 1 disiarkan di televisi, menyusul timbulnya polemik akibat komentar para driver.
Foto oleh: Steven Tee / Motorsport Images
Ya, semua komunikasi dari mobil ke pit wall dipublikasikan melalui layanan streaming F1, F1 TV, serta kadang diputar pada siaran langsung dan media sosial setelah lomba.
Max Verstappen dan Lando Norris menuai kecaman karena mencaci Lance Stroll ketika terjadi insiden saat GP Portugal, 25 Oktober 2020, ketika berbicara dengan tim mereka lewat radio.
Verstappen menyebut Stroll sebagai orang Mongolia bodoh. Hinaan ini berujung pada tuntutan permintaan maaf kepada pemerintah Mongolia. Pilot Red Bull Racing tersebut sadar bahwa tak seharusnya melontarkan kalimat menyinggung seperti itu.
Sementara, Norris langsung meminta maaf kepada pembalap Kanada yang melaju bersama Racing Point-BWT Mercedes tersebut.
Ketika dimintai pendapat Motorsport.com soal apakah pembalap jadi kehilangan kebebasan bicara kalau percakapan dalam radio tim dirilis, Grosjean punya jawaban tersendiri.
“Pertama-tama, kenapa itu disiarkan? Cockpit, dan radio ke tim adalah lingkungan Anda pribadi, dan saya tidak suka kalau pembicaraan itu ditayangkan,” ujarnya.
“Bayangkan kalau Anda menyiarkan apa yang ada di lapangan sepak bola? Itu pasti lebih menarik dan berwarna. Anda tidak bisa selalu membicarakan isi pikiran Anda. Anda harus menghormati orang lain.”
Pembalap, yang akan angkat kaki dari Haas-Ferrari akhir musim ini, menekankan bahwa pekerjaan yang dilakukannya tidak mudah. Ada risiko dan tekanan sehingga kadang perlu meluapkan emosi.
“Kami tidak sempurna, dan saya juga. Saya masih jauh dari itu. Tapi Anda harus ingat bahwa kami mengemudikan mobil dengan kecepatan 330 km/jam, mendorong hingga batas, dan tahu bahwa ada risiko yang terlibat,” Grosjean menjelaskan.
“Tidak seperti kalau saya duduk di sofa, menyesap segelas anggur merah yang enak, dan mengomentari apa yang terjadi dari luar, di mana tampaknya mudah.”
Di GP Portugal, Norris bukan hanya menyinggung Stroll tapi juga Lewis Hamilton, yang memecahkan rekor kemenangan ke-92. Driver muda McLaren-Renault tersebut menyatakan kalau sang juara dunia hanya punya dua mobil lain untuk dikalahkan. Ia kemudian minta maaf kepada pembalap Mercedes-AMG-Petronas itu.
Pernyataan yang kemudian menimbulkan tanda tanya soal batasan komentar para pembalap F1. Grosjean memberitahu tak mungkin jujur sepenuhnya.
“Saya harap saya bisa transparan dan saya harap bisa terus terang seperti saya dalam hidup ini. Tapi di dunia di mana kita tinggal, kita perlu berhati-hati dengan apa yang dikatakan atau bagaimana kami mengatakannya. Saya kira hanya masyarakat saat ini,” Romain Grosjean menekankan.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments