Gunther Steiner Tak Ingin Haas Diatur Pihak Lain
Prinsipal Haas F1, Gunther Steiner, menegaskan tak ingin mendengar nasihat dari siapa pun terkait pengelolaan timnya.
Guenther Steiner, Team Principal, Haas F1
Andy Hone / Motorsport Images
Steiner dikenal sebagai seseorang yang secara terbuka mengungkapkan isi pemikirannya, dan tak segan untuk mengekspresikan pendapatnya, meski itu tentang salah satu pembalapnya.
Nikita Mazepin dan Mick Schumacher tak luput dari amarahnya ketika melakukan sesuatu yang merugikan tim.
Sikap tersebut dipandang mantan pembalap Formula 1, Ralf Schumacher, sudah berada di luar batas.
“Sebagai seorang pembalap, saya tidak akan tahan dengan itu dan saya akan mencengkeram kerahnya,” kata Schumacher kepada Sky Jerman.
“Tidak ada pembalap yang mau membaca surat terbuka bagaimana bos mereka mengkritik pembalapnya. Seharusnya, itu menjadi pembicaraan internal tim.”
Banyak yang menyarankan Haas untuk merekrut penasihat agar Gunther Steiner lebih terkendali dalam membuat pernyataan. Namun, ia menegaskan tak ingin meminta nasihat dari siapa pun mengenai timnya.
“Semua orang memiliki cara sendiri dalam mengelola timnya. Saya juga seperti itu,” ujarnya.
“Saya seorang manajer tim dan saya tidak harus mengatakan kepada siapa pun bagaimana saya melakukan pekerjaan. Di masa depan, saya tidak akan meminta nasihat kepada publik, pembalap atau media.”
Musim 2021 jadi yang terberat bagi Haas, dengan memiliki mobil paling lambat di grid dan belum mencetak poin. Selain itu, Steiner juga harus mengatasi masalah internal di dalam timnya.
Dua rookie yang dimiliki Haas kerap kali menyerang satu sama lain, dan beberapa di antaranya berakhir di gravel.
Keduanya juga sering mengeluh dan saling mengkritik di hadapan media. Tapi, Steiner tidak bereaksi seperti yang biasa dilakukannya.
“Anda melihat saya sangat tenang tahun ini, bukan? Padahal, ada beberapa kecelakaan dan konflik antara dua pembalap kami di awal dan pertengahan musim,” ucapnya.
“Meski tidak mudah, kami berdua saling memahami. Kami jelaskan di mana batasnya. Ketika saya pikir itu akan meningkat, saya menggunakan solusi saya sendiri, terlepas dari opini publik.
“Keduanya saling menghormati. Mereka tidak selalu harus setuju, tetapi harus ada rasa hormat. Saya tidak peduli apakah mereka teman baik atau tidak.
“Saya lebih suka berbicara dengan mereka berdua, tidak pertama dengan satu dan kemudian dengan yang lainnya. Jika tidak, Anda hanya seorang pengirim pesan. Saya tidak punya waktu untuk ini.
“Saya duduk dengan mereka berdua, saya biasanya mengajak para insinyur balapan agar mereka mengerti. Biasanya dibutuhkan beberapa pertemuan untuk membuat orang terlibat, tapi biasanya berhasil.”
Nikita Mazepin, Haas VF-21, Mick Schumacher, Haas VF-21, dan Lewis Hamilton, Mercedes W12
Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments