Buntut Invasi Rusia, Haas Bakal Tampil Polos di Tes F1 Barcelona
Sebagai buntut dari invasi Rusia ke Ukraina, Haas mencopot stiker Uralkali dari badan mobilnya. Jadi dalam hari terakhir tes pramusim F1 2022 Barcelona, livery mereka akan cenderung putih polos.

Uralkali merupakan sponsor utama tim asal Amerika Serikat tersebut. Perusahaan raksasa dari Negeri Beruang Merah itu menggelontorkan dana sebagai bentuk dukungan untuk pembalap Nikita Mazepin.
Musim ini, Haas menggunakan livery dengan nuansa warna putih, merah, biru seperti yang ada di bendera Rusia.
Serangan Rusia ke Ukraina menjadi salah satu isu panas yang diperbincangan di paddock F1 kemarin. Sebastian Vettel menegaskan akan memboikot Grand Prix Rusia kalau perang tidak dihentikan. Setelah para petinggi tim bertemu, Kamis (24/2/2022), mungkin akan ada respons lain terkait krisis tersebut.
Haas pun memilih cara ekstrim yang tentu saja sudah dikonsultasikan dengan Uralkali, Di sisi lain, mereka tetap menurunkan Mazepin dalam tes.
“Haas F1 Team akan menghadirkan VF-22 dengan livery putih polos, tanpa merek Uralkali, untuk hari ketiga dan terakhir melaju di trek pada Sirkuit de Barcelona-Catalunya, Jumat, 25 Februari,” demikian bunyi rilis tim.
“Nikita Mazepin akan mengemudi sesuai rencana pada sesi pagi, dengan Mick Schumacher mengambil alih sesi sore. Tidak ada komentar lebih lanjut dibuat kali ini mengenai kesepakatan kemitraan tim.”
Menariknya, pengumuman tersebut dibuat dengan menyematkan logo lama dan tidak ada Uralkali. Mazepin dan prinsipal Gunther Steiner juga membatalkan keikutsertaan dalam sesi jumpa pers.
Rusia menjadi tuan rumah beberapa agenda besar olahraga tahun ini. Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA) sudah bergerak cepat membatalkan lokasi final Liga Champions 2021-2022, di St. Petersburg. Pertandingan kualifikasi Piala Dunia yang digelar di negara tersebut juga masih dipertimbangkan akan lanjut atau dipindah.
Sementara itu, F1 rencananya dilangsungkan di Sochi pada 25 September. Mereka masuk kalender sejak 2014.
Juara dunia F1 empat kali, Vettel, sudah menyatakan sikapnya. Asosiasi Pembalap Grand Prix (GPDA) masih akan berdiskusi lagi.
“Opini pribadi saya adalah saya tidak seharusnya pergi, saya tidak akan pergi (ke sana). Saya kira salah balapan di negara itu,” tuturnya.
“Saya sedih untuk orang-orang, orang-orang tak bersalah yang kehilangan nyawa, terbunuh untuk alasan bodoh di bawah kepemimpinan yang sangat aneh dan gila. Saya yakin masalah itu akan kami bahas, tapi seperti yang saya katakan sebagai anggota GPDA, bahwa kami belum bersatu.
“Secara pribadi, saya hanya terkejut dan sedih melihat apa yang terjadi. Kami akan menatap ke depan tapi saya sudah ambil keputusan.”
Tes F1 Barcelona: Ferrari Kian Kencang, Red Bull Problem Gearbox
George Russell Kagumi Performa Ferrari dan McLaren
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.