Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Haas Menjadi Lebih Pragmatis

Melihat kekuatan pemasok mesin-mesin di F1 saat ini dan hasil musim lalu membuat Tim Haas F1 berpikir praktis terkait posisi mereka di Kejuaraan Dunia Formula 1 2021.

Gene Haas, Owner and Founder, Haas F1 Team, and Guenther Steiner, Team Principal, Haas F1 Team

Foto oleh: Andrew Hone / Motorsport Images

Tahun ini, Haas akan menjalani musim keenam di Kejuaraan Dunia Formula 1. Sejak debut F1 pada 2016, tim asal Amerika Serikat (AS) yang berbasis di Banbury, Inggris, tersebut selalu menggunakan power unit dari Ferrari.

Tetapi, hasil terbaik Haas sepanjang lima musim turun di F1 hanyalah peringkat keenam klasemen konstruktor pada 2018 (dari 11 tim saat itu). Selebihnya, Haas hanya mampu berada di P8 atau P9.  

Namun F1 2020 menjadi musim terburuk bagi Haas sejauh turun di F1. Hasil klasemen akhir mereka memang sama dengan musim 2019, P9. Tetapi, poin Haas musim lalu hanya tiga! Padahal, sebelumnya poin terendah mereka pada akhir musim adalah 28 (2019).

Tiga poin tersebut dibuat Kevin Magnussen dengan finis P10 (1 poin) di GP Hungaria dan Romain Grosjean saat finis P9 (2) di GP Eifel. Kini, keduanya digantikan dua jebolan FIA Formula 2 2020, Mick Schumacher dan Nikita Mazepin.

Musim lalu, Haas hanya lebih baik daripada Tim Williams Racing. Nama terakhir menjadi satu-satunya tim (dari total 10 skuad) yang tidak mampu merebut poin di F1 2020 lalu.

Baca Juga:

Salah satu penyebab hasil buruk Haas musim lalu tak lain karena power unit pasokan Ferrari yang sangat jelek. “Kadang, bertahan menjadi salah satu strategi dalam balap. Hanya mencoba untuk bertahan,” ucap Gene Haas.  

“Pada 2020 lalu, Ferrari mengurangi tenaga mesin mereka sehingga kalah jauh dibanding Mercedes, Honda, dan Renault. Kami memang sangat tergantung pada Ferrari. Jadi, ketika mereka lambat, kami bisa saja semakin lambat.”

Untuk sasis F1 musim ini, VF-21, Tim Haas hampir tidak mengubah mobil musim lalu, VF-20. Selain karena masalah finansial, Haas mengklaim akan fokus untuk mengembangkan sasis yang benar-benar baru pada 2022, sesuai aturan anyar.

Tidak banyaknya ubahan pada VF-21 juga disebabkan karena Ferrari hampir pasti menyuplai power unit dengan dimensi yang tidak jauh berbeda dibanding tahun lalu.

“Kami tidak punya kontrol terkait komponen-komponen (power unit) yang dikirim Ferrari,” kata Haas. “Kami percaya Ferrari mampu mengatasi masalah teknis (pada power unit). Tetapi, yang memiliki masalah bukan hanya Ferrari.”

Dengan situasi seperti ini, Tim Haas F1 memang terlihat seperti sudah frustrasi. Mereka pun menjadi lebih pragmatis terkait posisi di F1 2021 nanti.

 

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Mucke: Kekuatan Mental Perez Bisa Saingi Verstappen
Artikel berikutnya Tinjau Tes Tertutup, Horner Yakin dengan Kinerja RB16B

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia