Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Sikap Mick Schumacher yang Suka Kritik Diri Sendiri Dipuji Haas

Haas F1 memuji sikap Mick Schumacher yang suka mengkritik diri sendiri karena memberikan dampak positif ke kru lain.

Watch: Formula 1: Haas - Self-critical Schumacher has right attitude

Musim 2021 menjadi musim yang berat bagi putra Michael Schumacher dan Haas. Para debutan tak mampu unjuk gigi di balik mobil paling lambat grid.

Terlepas dari rangkaian kegagalan yang mengecewakan, sejatinya ada sisi positif yang diperlihatkan dua rookie F1 2021, Schumacher dan Nikita Mazepin.

Ayao Komatsu, Haas chief race engineer, mengaku terkesan dengan sikap pembalap 22 tahun tersebut. Kerap mengkritik diri sendiri dianggap justru sebagai pendekatan yang baik.

Baca Juga:

"Saya pikir Mick bekerja dengan sangat keras di musim ini," ujar kepala teknisi yang berasal dari Jepang tersebut.

"Tak peduli apakah pekannya berjalan dengan baik atau buruk, ia selalu mengkritik diri sendiri, dalam hal positif tentunya.

"Dia selalu mencari area mana yang bisa ia perbaiki. Saat dia mengatakan 'oke, saya melakukan ini dengan cara yang salah, saya harus lebih baik di sini', itu tidak membuatnya depresi, dia malah mendapatkan motivasi ekstra.

"Dia juga selalu mencari cara agar bisa memberikan pengaruh dalam tim. Dia bekerja keras dengan mekanik kami, dan itu memotivasi kru kami dengan baik."

Musim ini, pembalap 22 tahun tersebut memang kerap terlibat dalam insiden individu di trek. Namun, hal itu memang dikarenakan mobil Haas yang sulit dikendalikan pada lintasan tertentu.

Hubungan harmonis dengan kru tim membuat Schumacher berkembang, dan mendapatkan hasil yang lebih baik. Ia selalu mau belajar dari mereka dan terbuka pada kritik.

Mick Schumacher, Haas VF-21

Mick Schumacher, Haas VF-21

Photo by: Jerry Andre / Motorsport Images

"Dia pelan-pelan belajar dan berkembang menjadi lebih baik. Dia selalu mendapatkan pelajaran baru di setiap waktu," Komatsu menjelaskan.

"Ada beberapa pekan di mana dia tampil buruk, crash di beberapa sesi latihan bebas, serta tak memperlihatkan kecepatannya di kualifikasi.

"Karena suka bekerja dengan mekanik, terkadang dia langsung duduk bersama kami dan menjabarkan apa saja masalah yang ia hadapi.

"Atau kadang kami membicarakannya di pekan selanjutnya, atau bahkan menunggu sampai balapan selanjutnya. Intinya kami tidak pernah menyembunyikan sesuatu dan selalu menyelesaikan pembicaraan kami."

Hasilnya, Mick Schumacher baru-baru ini mengejutkan banyak pihak dengan menembus sesi kualifikasi kedua di GP Turki pekan lalu.

Itu pun menjadi pertama kalinya mobil Haas menembus Q1, jika berbicara aspek kecepatan dan performa murni.

Be part of Motorsport community

Join the conversation

Video terkait

Artikel sebelumnya Hulkenberg dan Sargeant Akan Jalani Tes IndyCar
Artikel berikutnya Emerson Fittipaldi: IndyCar Lebih Baik dari Formula 1

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia