Belajar dari Pengalaman, Haas Tak Buru-buru Cari Sponsor

Prinsipal Haas Gunther Steiner mengatakan timnya tidak akan buru-buru menjalin kesepakatan sponsor utama F1 guna menghindari kerja sama yang mungkin mereka sesali dalam waktu enam bulan.

Kevin Magnussen, Haas VF-22

Motorsport.com mengungkapkan pekan lalu bahwa Haas telah menolak permintaan mantan sponsornya Uralkali untuk mengembalikan dana setelah kontrak diputus menyusul invasi Rusia ke Ukraina.

Uralkali meminta pembayaran sebesar 13 juta dolar AS dari Haas, tetapi tim saat ini pun mengejar dana kompensasi atas hilangnya profit sponsor sekitar 8 juta dolar AS dari perusahaan milik Dmitry Mazepin.

Gunther Steiner enggan mengomentari masalah ini dengan mengatakan bahwa ia ingin menghormati kerahasiaan proses hukum yang sedang berlangsung.

Setelah sebelumnya mengatakan ada minat dari sponspor potensial untuk membantu menebus gap finansial yang ditinggalkan Uralkali, Haas tidak akan tergesa-gesa membuat kesepakatan baru.

Baca Juga:

“Ada banyak pergerakan, tetapi kami tidak mau langsung melompat ke yang berikutnya. Kami ingin meluangkan waktu, melakukan pekerjaan kami, membuat keputusan yang baik. Kami berada di tempat yang aman saat ini,” kata Steiner.

“Tidak ada gunanya terburu-buru melakukan sesuatu yang mungkin saja akan kami sesali dalam waktu enam bulan.”

Sebelum berpisah dengan Uralkali setelah hanya satu musim bekerja sama, Haas mengalami periode yang sulit pada 2019, ketika Rich Energy menjadi sponsor utama mereka.

Kesepakatan itu akhirnya dihentikan setelah 14 balapan, beberapa minggu setelah mantan CEO Rich Energy William Storey mengumumkan via Twitter bahwa kontrak dengan Haas telah dibatalkan karena kinerja buruk.

Ditanya apakah kontroversi seputar Uralkali dan Rich Energy telah mendorong Haas lebih berhati-hati untuk bergerak maju dalam urusan sponsor, Gunther Steiner menjawab jika timnya belajar dari situ.

Gunther Steiner, Prinsipal Haas F1 Team

Gunther Steiner, Prinsipal Haas F1 Team

Foto oleh: Andy Hone / Motorsport Images

Ia merasa jika minat dari calon sponsor utama cukup serius, maka tak perlu buru-buru membuat kesepakatan apa pun dan memberi lebih banyak waktu untuk menyelesaikan uji kelayakan.   

Steiner juga menjelaskan bahwa ini tidak semata-mata tergantung pada nilai uang yang dilibatkan guna mencapai kesepakatan.

“Kami sedang menunggu paket terbaik, ini adalah kombinasi dari beberapa hal. Ini tentang tawaran terbaik, sponsor terbaik dan tidak melakukan sesuatu (di mana Anda) mungkin mengambil kesepakatan yang dalam enam bulan Anda sesali,” kata sang prinsipal.

“Terkadang itu jebakan yang perlu Anda lakukan dalam dua pekan dua pekan. Terkadang lebih baik duduk dan berbicara dengan orang-orang secara benar. Karena bila mereka serius, maka mereka bisa menunggu.

“Jika kesepakatan yang kami pikir tidak cukup baik ke depan, kami tidak perlu melakukannya tahun ini. Itu bukan suatu keharusan. Kami mengumumkan lagi sponsor lebih kecil hari ini. Ada yang masuk, tetapi harus benar.”

 

dibagikan
komentar

Charles Leclerc: Ferrari Tak Perlu Fokus ke Mercedes dan Red Bull

FIA Terbitkan Pedoman Berkendara untuk Pembalap F1