Mika Hakkinen: Mercedes Tak Sepenuhnya Percaya Valtteri Bottas

Setelah Nico Rosberg membuat keputusan mendadak untuk pensiun usai menjadi juara dunia Formula 1 (F1) 2016, Mercedes mendatangkan Valtteri Bottas dari Williams Racing, untuk musim 2017.

Pembalap asal Finlandia tersebut tampil menonjol pada saat itu dan awalnya datang ke Mercedes dengan kontrak setahun. Sejak itu, tim selalu memperpanjang masa baktinya dengan proposal satu musim.   

Jadi, Bottas tidak pernah mendapatkan kesepakatan kerja sama yang berlangsung lebih dari satu tahun dari tim pabrikan Jerman. Dan itu secara konsisten memicu spekulasi terkait masa depannya.

Setiap tahun akan muncul nama pembalap yang berpotensi menggantikan posisinya. Akhirnya, tuduhan tersebut jadi kenyataan pada 2022, di mana kursinya diambil alih pembalap muda George Russell.  

Juara dunia F1 1998 dan 1999 Mika Hakkinen, yang merupakan bagian dari tim manajemen Bottas, menilai dengan kontrak satu tahun, Mercedes tidak pernah benar-benar mempercayai kompatriotnya itu.

“Valtteri (Bottas) merupakan  sosok yang hebat, seorang team player dan pembalap luar biasa. Dia akan membalap untuk tim hebat lagi (Alfa Romeo) pada musim baru,” kata Hakkinen kepada Viaplay.

 “Tetapi dia tidak akan bisa berjuang untuk tujuan tertinggi (menjadi juara dunia) yang biasa dia inginkan di Mercedes. Sumber daya dari kedua tim jelas tidak sebanding.

Tetap saja, Valtteri dapat bertindak jangka panjang di sini dan fokus pada masa depan. Di Mercedes selalu tidak ada kepastisan dan itu membuatnya kepercayaan diri.

“Dia menginginkan stabilitas dan Mercedes menolak untuk memberikannya. Dia sekarang bisa memimpin tim yang percaya untuk jangka panjang,” mantan pembalap McLaren tersebut menambahkan.

Mulai F1 musim 2022, Valtteri Bottas akan memperkuat Alfa Romeo Racing, yang memberikannya kontrak multi-tahun. Tentu saja ini membuatnya bisa lebih fokus tanpa harus khawatir soal masa depannya.

Valtteri Bottas, Alfa Romeo Racing C41

Foto oleh: Zak Mauger / Motorsport Images