Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia
Formula 1 F1 GP Spanyol

Hakkinen Nilai Perez Kesulitan Lepas Kemenangan GP Spanyol

Juara dunia Formula 1 dua kali, Mika Hakkinen, menilai Sergio Perez masih merasa frustrasi usai melepas kemenangan di GP Spanyol.

Sergio Perez, Red Bull Racing, 2nd position, arrives on the podium

Pembalap Oracle Red Bull Racing, Sergio Perez, memperlihatkan performa yang memukau dalam gelaran GP Spanyol. Hanya saja, balapannya harus berakhir antiklimaks.

Perez memulai balapan dari P5 dan bersaing ketat dalam memperebutkan podium dengan beberapa pembalap seperti George Russell dan Max Verstappen.

Ia juga sempat memimpin balapan di lap ke-45 dari total 66 lap. Saat merasa yakin kemenangan bisa diraihnya, pembalap yang akrab disapa Checo ini mendapatkan pesan dari tim.

Di lap ke-50, lewat pesan radio, kru pit Red Bull Racing memerintahkan Perez untuk membiarkan rekan setimnya lewat.

Walau pembalap asal Meksiko ini memenuhi perintah tersebut, ia tetap merasa tidak puas dengan mengatakan ingin berbicara dengan tim setelah balapan.

Baca Juga:

Melihat hal tersebut, Mika Hakkinen yang merupakan juara dunia jet darat 1998 dan 1999, menilai bahwa Perez pasti merasa geram dengan hasil yang didapatkannya.

Mengingat, mantan pembalap Racing Point ini bisa dengan mudah melewati garis finis di posisi pertama GP Spanyol.

"Checo dengan mudah bisa memenangkan balapan, tapi strategi Red Bull mengharuskan Max (Verstappen) yang mendapatkan kemenangan, karena mereka sadar bahwa seluruh digit poin penting dalam perebutan gelar juara," ujar Hakkinen.

"Apalagi, mereka juga mengalami masalah teknis (DRS) di awal balapan. Tentu saja mereka akan memprioritaskan Max setelah itu. Jadi, pasti sulit untuknya menerima hasil ini."

Max Verstappen, Red Bull Racing RB18, Sergio Perez, Red Bull Racing RB18

Max Verstappen, Red Bull Racing RB18, Sergio Perez, Red Bull Racing RB18

Foto oleh: Carl Bingham / Motorsport Images

Selain membicarakan Perez, Hakkinen juga mengatakan bahwa dirinya merasakan apa yang dirasakan Charles Leclerc (Ferrari), yang gagal finis karena masalah MGU-H dan turbo.

Eks pembalap McLaren tersebut kemudian bercerita bahwa dirinya juga pernah mengalami problem yang sama seperti Leclerc.

"Hal yang sama juga pernah saya alami di Spanyol pada tahun 2001. Saya saat itu sedang memimpin balapan, 42 detik unggul dari Michael Schumacher. Kemudian, datanglah masalah hidrolik yang membuat clutch mobil saya meledak," ungkapnya.

"Saya ingat sekali saat itu memberitahu media bahwa saya meminta tim memasang samsak tinju di motorhome, karena itu benar-benar frustrasi.

"Setelah mengalami itu, saya melihat Charles (Leclerc) berjalan mengitari garasinya sembari mengucapkan terima kasih kepada mekaniknya yang telah bekerja keras sepanjang pekan. Dia benar-benar luar biasa.

"Dia pasti merasa kecewa, tapi dia sadar bahwa kekecewaan itu juga dirasakan oleh semua anggota tim. Sekarang saatnya Ferrari regroup, karena mereka mendapatkan tantangan dari Mercedes dan Red Bull."

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Red Bull Tak Membiarkan Perez-Verstappen Duel di F1 GP Spanyol
Artikel berikutnya Lewis Hamilton Bantah Ingin Menyerah di GP Spanyol

Top Comments

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia