Hamilton akan fokus di setiap balapan untuk rebut juara dunia

Kamis (29/9), Hamilton juga ditanya apakah ia memiliki strategi seperti yang dilakukan oleh Fernando Alonso pada masa lalu, ketika pembalap Spanyol itu memperkirakan rata-rata poin yang harus diraih pada setiap grand prix.

Namun Hamilton menjawab bahwa ia tidak melakukan pendekatan tersebut.

“Sejujurnya, saya sama sekali tidak memikirkan hal yang mengarah ke strategi itu,” ujarnya. “Biasanya saya hanya fokus pada satu balapan ke satu balapan berikutnya, karena saya tidak memperkirakan apapun.

“Saya tidak memperkirakan apapun, saya hanya datang ke sini untuk mencoba dan berusaha melakukan pekerjaan saya sebaik mungkin, serta meraih hasil yang lebih baik dari balapan sebelumnya.

“Saya berpikir bila Anda memasang target atau batas dan anda gagal meraih atau melebihi target Anda, perasaan di akhir balapan akan menjadi berbeda. Saya lebih memilih untuk melihat sebagaimana jauh saya dapat mendorong saya sendiri di minggu ini, dan bila saya mendapatkan hasil yang baik, saya akan berusaha membangun momentum dari raihan tersebut.”

Ketika ditanya apakah Mercedes memperkirakan sebuah “respon” dari Hamilton setelah beberapa hasil yang mengecewakan, ia menjawab: “Tim saya tidak perlu berkata apapun kepada saya karena misi kami adalah untuk memenangkan klasemen tim, mereka hanya memedulikan hal itu.

“Dalam hal saya tidak memimpin klasemen pembalap, hal itu tidak menjadi prioritas mereka, mereka tidak terlalu memikirkan siapa di antara kami yang akan menjadi juara dunia.

“Sebaliknya, hal itu tergantung pada saya sendiri, atau kami sebagai individual, bagaimana cara kita menghadapi hal tersebut. Beberapa orang gemar menulis semua hal secara detail, atau cara apapun yang dapat membantu kita.

“Bagi saya, tidak ada yang dapat saya lakukan untuk minggu depan, tetapi saya memiliki tugas yang harus saya lakukan esok hari dan beberapa hari berikutnya, jadi saya akan mulai dari sana.”

Hamilton percaya bahwa pendekatan yang ia ambil akan tetap sama, baik saat ia memimpin atau saat mengejar pimpinan.

“Saya rasa hal ini menjadi pribadi setia pembalap, saya pikir setiap pembalap yang pernah memimpin klasemen memiliki cara yang berbeda. Mungkin ketika kita memimpin, kita merasa positif, tetapi rasa kegagalan itu terus membayangi. Ketika kita berada di belakang, kita dapat bertarung tanpa tekanan, sehingga menjadi lebih menarik.

“Saya tidak merasa kesulitan dengan kedua skenario itu, saya menikmati dua-duanya.”