Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Hamilton Akan Umumkan Sekarang Jika Ingin Mundur

Banyak yang memperkirakan, Lewis Hamilton akan pensiun setelah merebut gelar Formula 1 kedelapan pada akhir 2021. Tapi mantan pembalap top David Coulthard berpendapat lain.

Pole man Lewis Hamilton, Mercedes-AMG F1, is interviewed in Parc Ferme by Presenter David Coulthard after Qualifying

Pole man Lewis Hamilton, Mercedes-AMG F1, is interviewed in Parc Ferme by Presenter David Coulthard after Qualifying

Sam Bloxham / Motorsport Images

Kesepakatan Lewis Hamilton hanya memperpanjang kontrak setahun bersama Tim Mercedes-AMG Petronas F1 sempat memunculkan bila juara dunia F1 tujuh kali (2008, 2014, 2015, 2017, 2018, 2019, 2020) itu akan segera pensiun.

Karena Mercedes diprediksi bakal kembali mendominasi di Kejuaraan Dunia Formula 1 2021 nanti, sejumlah pihak pun menduga Hamilton akan mundur setelah merebut gelar kedelapan dan itu berarti pada akhir musim ini.

Kendati begitu, hal berbeda diungkapkan mantan pembalap F1, David Coulthard. Pria yang akrab disapa DC dan kini menjadi presenter, komentator, dan jurnalis, tersebut memiliki asumsi lain.

“Menurut saya, ia sudah tenang dan nyaman saat ini. Jika sudah merasa ingin berhenti, Hamilton pasti sudah mengumumkannya saat ini,” ucap pria asal Skotlandia yang kini berusia 49 tahun itu.

“Jika ia memutuskan mundur, saya kira ia tidak akan pernah mencoba ajang balap lain. Saya ragu Hamilton mau turun di Le Mans atau balapan lain, misalnya.”

Pembalap Tim Mercedes-AMG F1, Valtteri Bottas (kiri), berbicara dengan mantan pembalap F1 yang kini menjadi presenter televisi, David Coulthard.

Pembalap Tim Mercedes-AMG F1, Valtteri Bottas (kiri), berbicara dengan mantan pembalap F1 yang kini menjadi presenter televisi, David Coulthard.

Foto oleh: Steve Etherington / Motorsport Images

Namun demikian, pria yang 15 musim berkarier di F1 antara 1994 sampai 2008 tersebut tidak menampik kemungkinan Hamilton membuat keputusan (mundur) secara mendadak.

DC pun mencontohkan kasus Niki Lauda – juara dunia 1975, 1977, dan 1984 – yang mengumumkan bakal mundur saat turun di GP Kanada. Atau, juara dunia 1976 nan flamboyan, James Hunt, yang pensiun di tengah musim.

“Saya ingat Mark Webber datang dan bertanya kapan saya tahu. Lalu, saya menyadari bila dirinya sudah siap (mundur), hanya jika ia mengajukan pertanyaan itu,” ujar pemenang 13 lomba F1 dan 62 podium tersebut.

DC sendiri mengaku sudah cukup baginya berkarier di F1 pada akhir musim 2008. Menariknya, pikiran itu muncul justru saat DC akan memulai musim di Red Bull.

“Saya menyadari sudah waktunya mundur justru saat memulai tes musim dingin. Saya memiliki harapan tinggi saat masuk ke kokpit. Tetapi saat itu saya merasa sudah tidak nyaman, feeling saya sudah tidak bagus,” ujar runner-up F1 2001 saat membela McLaren.

“Saat tes itu, saya sudah 14 tahun di F1 dan tahu butuh waktu berapa lama untuk mengembangkan mobil. Saya tahu, tahun itu akan sulit untuk merebut penghargaan.”

Baca Juga:

Saat memperkuat Red Bull pada 2005 sampai 2008, tim asal Milton Keynes itu memang sedang berkembang. DC sendiri kemudian menjadi pembalap penguji Red Bull pada 2009, tepat setelah pensiun pada 2008.

Semua tahu, Red Bull berhasil merajai F1 empat musim beruntun dengan mengawinkan gelar konstruktor dan pembalap (lewat Sebastian Vettel) pada 2010 sampai 2013.

Menurut David Coulthard, kini semuanya tidak berlangsung secepat dulu bagi Lewis Hamilton. Bos Mercedes, Toto Wolff, sudah berpengalaman soal-soal hal seperti ini.

“Hamilton sudah melakukan semua hal sebelumnya. Kini ia mengontrol penuh dan pada titik ini dalam kariernya, ia sudah menemukan cara bekerja yang baik,” tutur David Coulthard.

“Hamilton mampu memaksimalkan setiap kesempatan sekecil apa pun untuk meningkatkan performanya. Jadi, saat Anda berpikir ia kalah, Hamilton mampu membalikkan keadaan. Ia seperti Muhammad Ali dengan taktik rope-a-dope andalannya.”   

 

 

 

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Perez Takkan Lupa Pernah Ditolak Red Bull
Artikel berikutnya Alonso Tak Sabar Menanti Race Perdana F1 2021

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia