Hamilton Berdonasi Rp791 Juta sebagai Ganti Denda Absen di FIA Gala

Akibat kecewa gagal merebut titel Formula 1 kedelapan, Hamilton memilih untuk tak menghadiri program gala FIA. Mungkin dari luar terkesan sepele, namun sejatinya melanggar peraturan olahraga.

Ben Sulayem menegaskan kalau pembalap senior Inggris itu bakal dijatuhi denda. Lama tak terdengar bagaimana nasib hukuman, kemarin dirilis pengumuman FIA.

Setelah berdiskusi dengan Ben Sulayem, di sela F1 GP Bahrain, pilot Mercedes setuju menyumbang 50 ribu euro (sekitar Rp791 juta) untuk membantu para pelajar miskin yang ingin bekerja di area teknik motorsport.

Ini dianggap sebagai solusi paling ideal bagi pembalap yang aktif dalam kegiatan sosial, termasuk meningkatkan keberagaman. Ia punya yayasan seperti Ignite, The Hamilton Commission dan membantu program Accelerate 25 Mercedes.

“Presiden FIA Mohammed Ben Sulayem bertemu kemarin dengan juara dunia tujuh kali Formula 1, Sir Lewis Hamilton, sebelum balapan pembuka musim 2022, untuk mendiskusikan pekerjaan yang dilakukan oleh FIA dan pemangku kepentingan utama motorsport untuk membangun keberagaman dan inklusi yang besar dalam industri motorsport,” demikian pernyataan FIA.

“Hamilton membangikan beberapa pengalamannya dan temuan dari laporan The Hamilton Commission, yang dibuat Royal Academy of Engineering dan dirilis tahun lalu.

“Salah satu faktor kunci yang diidentifikasi termasuk dasar komite keberagaman dan inklusi adalah pelaksanaan inisiatif yang dapat diakses oleh kelompok kurang terwakili.

“Presiden FIA mencatat pentingnya pekerjaan dasar dilakukan oleh FIA dalam beberapa tahun terakhir dengan proyek-proyek seperti FIA Girls on Track, dan memuji komitmen yang ditunjukkan oleh Hamilton dalam proyek seperti Mission 44 dan Ignite.

Lewis Hamilton, Mercedes

Photo by: Carl Bingham / Motorsport Images

“Sesuai dengan semangat komitmen membangun olahraga yang lebih beragam di masa depan, Presiden FIA memberikan dukungan penuh atas keputusan Hamilton berdonasi 50 ribu euro yang akan digunakan untuk mendukung pelajar dari latar belakang kurang beruntung untuk mendapat pelatihan pendidikan dalam dunia olahraga otomotif. FIA dan Hamilton akan bekerja sama dengan panel independen selama proses ini.

“Baik Presiden FIA dan Hamilton menantikan langkah positif lebih lanjut di bidang ini pada 2022 dan seterusnya, menjadikan keberagaman dan inklusi sebagai prioritas utama bagi federasi.”

Pernyataan ditutup dengan penjelasan bahwa Hamilton sudah menyadari pentingnya merayakan pencapaian tahun ini dengan penghargaan dari seluruh motorsport. Presiden FIA mengingatkan Hamilton akan prestasinya, kewajiban untuk sportif terutama mengingat statusnya di dunia itu.