Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Hamilton Berpacu agar Fit Saat GP Abu Dhabi

Pembalap Mercedes, Lewis Hamilton, tengah bekerja keras untuk memulihkan fisiknya demi tampil pada seri pamungkas F1 GP Abu Dhabi.

Lewis Hamilton, Mercedes-AMG F1

Foto oleh: Steve Etherington / Motorsport Images

Hamilton harus absen GP Sakhir usai dinyatakan positif Covid-19 awal pekan lalu. Mercedes kemudian menunjuk George Russell sebagai pengganti Hamilton.

Jika Sergio Perez dan Lance Stroll dapat pulih cepat dan kembali balapan, berbeda dengan kasus Hamilton yang lebih rumit karena peraturan di Bahrain dan Abu Dhabi.

Hamilton masih menjalani isolasi di Bahrain. Tantangan terbesarnya adalah Abu Dhabi menerapkan pembatasan yang sangat ketat, di mana semua pendatang harus karantina selama 14 hari.

Namun, ada pengecualian untuk F1, walau seluruh anggota tim diwajibkan melakukan perjalanan dalam kondisi terkendali, sebelum memasuki lingkungan tertutup di sekeliling sirkuit dan hotel-hotel di sekitarnya.

Dan meski Hamilton memiliki fleksibilitas bepergian dengan jet pribadinya, tetapi dia harus mendapatkan dispensasi khusus dari otoritas Abu Dhabi jika akan melakukan perjalanan akhir pekan ini.

Team Principal Mercedes, Toto Wolff, telah menyatakan jelas bahwa W11 siap dikemudikan Hamilton andai sang pembalap mendapat lampu hijau.

“Saya pikir jika Lewis pulih, dan menjadi lebih baik setiap hari, dan dia dianggap bebas Covid-19, negatif, maka dia akan berada di dalam mobil,” ucap Wolff setelah GP Sakhir.

Baca Juga:

Race Director FIA (Federasi Otomotif Internasional), Michael Masi, mengatakan nasib Hamilton berada di tangan kedua pemerintah (Bahrain dan Abu Dhabi) yang terlibat.

“Tentunya, yang utama dari semua ini selalu taat pada masing-masing pemerintah, peraturan perundang-undangan,” kata Masi.

“Otoritas kesehatan Bahrain merupakan keputusan untuk menentukan apakah Lewis fit dan mematuhi peraturan mereka, dan kemudian otoritas Abu Dhabi menentukan kriteria mereka.

“Secara efektif dua entitas pemerintah yang perlu menentukan kriteria masuk (ke negara mereka). Jika dia memenuhi kriteria dari pemerintah masing-masing dan kemudian mematuhi protokol pengujian dari perspektif FIA, hasil tesnya negatif sebelum memasuki paddock, maka tidak ada masalah dari sudut pandang kami.”

Secara teori, Hamilton harus berada di Abu Dhabi paling lambat Sabtu (13/12/2020) sore, untuk mengikuti sesi kualifikasi.

“Dalam kerangka regulasi saat ini, sama seperti yang digunakan di Nurburgring, selama pembalap mengikuti sesi latihan, atau kualifikasi, boleh ikut balapan,” ucap Masi.

“Jadi, secara teknis di sini dan sekarang, seorang pembalap hanya harus memenuhi salah satu kriteria itu.

“Mereka tidak bisa begitu saja muncul dan balapan. Mereka harus melakukan salah satu sesi latihan, baik itu latihan bebas atau kualifikasi sebelumnya.”

Masalahnya, bagi Mercedes dan Williams, kedua tim perlu tahu secepat mungkin apakah Hamilton dapat hadir pada sesi latihan Jumat, demi menghindari kemungkinan dia harus digantikan lagi di tengah akhir pekan.

Jika sudah jelas Hamilton bakal absen, maka opsi yang diizinkan sebagai pengganti adalah pembalap cadangan Stoffel Vandoorne, ketimbang mengganggu persiapan Russell bersama Williams.

Lewis Hamilton, Mercedes F1 W11, di grid start GP Bahrain

Lewis Hamilton, Mercedes F1 W11, di grid start GP Bahrain

Foto oleh: Glenn Dunbar / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Menang di GP Sakhir, Perez Ingin Bertahan di F1
Artikel berikutnya Vettel: Kami Sangat Lambat

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia