Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Analisis

Kasus Hamilton Bisa Goyang Keseimbangan Pemilik Saham Tim Mercedes

Di atas kertas, Mercedes-AMG Petronas kini hanya punya satu pembalap, yakni Valtteri Bottas. Pasalnya, kontrak antara tim tersebut dengan Lewis Hamilton sudah berakhir per 31 Desember 2020.

Lewis Hamilton, Mercedes-AMG F1

Lewis Hamilton, Mercedes-AMG F1

Steve Etherington / Motorsport Images

Dengan demikian, saat ini pembalap Inggris berstatus bebas dan bisa pindah ke mana saja. Sekilas situasi tersebut terasa aneh karena selama delapan tahun bekerja sama, mereka selalu cepat menemukan kesepakatan. Bahkan tak perlu menunggu kontrak habis.

Ikatan kerja yang terkatung-katung timbul karena perbedaan pandangan antara prinsipal Toto Wolff dan pihak Daimler selaku induk mereka.

Wolff enggan memberi tekanan kepada sang juara dunia F1 tujuh kali karena percaya dengan loyalitasnya. Mereka punya hubungan dekat secara personal maupun profesional.

Apalagi Hamilton sempat melontarkan enggan meninggalkan zona nyaman dan ingin terus membalap untuk tim pabrikan Jerman.

Bos tim memberi tenggat waktu, 1-3 Maret mendatang, saat tes pramusim di Barcelona. Sinyal positif terlihat saat perilisan iklan S Class, di mana Hamilton, bersama petenis Roger Federe dan penyanyi Alicia Keys memberi testimoni.

Namun, Hamilton yang menyamai rekor juara Michael Schumacher sepertinya mulai jual mahal. Pilot 35 tahun itu ingin mendapat gaji lebih tinggi, menentukan durasi kontrak dan kebebasan.

Berbeda dari sesama pembalap F1, ia juga menjalani hidup sebagai seorang pesohor yang kerap berpesta dengan kalangan sosialita dunia dan sosok ternama dari dunia hiburan.

Pria yang baru dapat gelar kesatria dari Kerajaan Inggris tersebut juga mau punya peran lebih besar, bukan hanya sekadar pembalap dan duta Mercedes. Ia berhasil mempengaruhi perubahan warna W11 dan logo panah perak jadi panah hitam. Mungkin ke depannya, ia akan mendorong transformasi ke mobil listrik.

Baca Juga:

Meski Toto Wolff tak keberatan, permintaan Hamilton itu tidak disukai petinggi Daimler, Ola Kallenius.

Hamilton ingin gaji 50 juta euro (sekitar Rp869 miliar) permusim. Namun, induk perusahaan Mercedes hanya bisa menawarkan 40 juta euro plus bonus 10 persen dan AMG One kalau kembali juara.

Mengingat saat ini saham tim dimiliki tiga pihak, yakni INEOS, Wolff dan Mercedes, secara setara maka situasi tersebut perlu didiskusikan lagi.

Kallenius membuka kemungkinan menggantikan Hamilton dengan George Russell, yang saat ini memperkuat Williams. Sementara Wolff tetap bersikukuh melanjutkan komitmen dengan Hamilton.

Pilihan perusahaan kimia tersebut akan sangat berharga dan mungkin bisa menentukan keputusan akhir. Keseimbangan antara mereka mungkin saja terganggu dengan pilihan INEOS.

Bagaimanapun sudah terbukti bahwa Mercedes dan Lewis Hamilton membentuk kolaborasi yang pas untuk juara. Pada akhirnya, sungguh menarik menyaksikan, siapa pemenang dari adu kuat tersebut.

Lewis Hamilton, Mercedes-AMG F1 menerima penghargaan DHL Fastest Lap

Lewis Hamilton, Mercedes-AMG F1 menerima penghargaan DHL Fastest Lap

Foto oleh: Zak Mauger / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Red Bull-Mercedes Satu Suara soal Bahan Bakar Berkelanjutan
Artikel berikutnya Ferrari Minta Waktu Tambahan untuk Perampingan Tim

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia