Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Hamilton dan Bottas bersikeras menentang team order

Lewis Hamilton dan rekan setimnya, Valtteri Bottas, sama-sama tidak menginginkan adanya team order di Mercedes.

Valtteri Bottas, Mercedes AMG F1 W08, leads Lewis Hamilton, Mercedes AMG F1 W08

Valtteri Bottas, Mercedes AMG F1 W08, leads Lewis Hamilton, Mercedes AMG F1 W08

LAT Images

Valtteri Bottas, Mercedes F1 W08, Lewis Hamilton, Mercedes F1 W08
Valtteri Bottas, Mercedes AMG F1
Lewis Hamilton, Mercedes AMG F1
Sebastian Vettel, Ferrari SF70H, Valtteri Bottas, Mercedes F1 W08, Lewis Hamilton, Mercedes F1 W08
Lewis Hamilton, Mercedes AMG, second place, Sebastian Vettel, Ferrari, race winner, on the podium
Valtteri Bottas, Mercedes F1 W08, Sebastian Vettel, Ferrari SF70H, Lewis Hamilton, Mercedes F1 W08,
Valtteri Bottas, Mercedes F1 W08, Lewis Hamilton, Mercedes AMG F1 W08
Valtteri Bottas, Mercedes AMG F1 W08
Valtteri Bottas, Mercedes F1 W08, Lewis Hamilton, Mercedes F1 W08

Setelah kalah dari Ferrari pada balapan GP Bahrain, bos Mercedes, Toto Wolff, mengaku akan memikirkan ulang cara timnya menangani team order.

Di Bahrain, Vettel meraih kemenangannya yang kedua pada musim ini setelah Hamilton terjebak di belakang Bottas, yang kesulitan menyamain laju pembalap Ferrari tersebut.

"Kami sama sekali tidak menyukainya," ucap Wolff usai balapan. "Ini bukan sesuatu yang biasa kami lakukan pada tahun-tahun sebelumnya, tapi situasi sekarang sudah berbeda. Jadi kami harus melakukan analisis secara menyeluruh."

Tapi menjelang balapan Russia, Bottas mengaku dirinya belum sempat membahas isu team order, sementara Hamilton bersikeras menentang hal tersebut.

"Saya tidak ingin [team order], dan tidak akan pernah ingin. Team order selalu menjadi hal yang aneh, dan sulit untuk dinilai – juga sesuatu yang tidak pernah saya sukai," ucap Hamilton.

"Tapi itu ada di aturan tim, dan prioritas kami adalah membantu tim untuk meraih kemenangan. Kami harus mencoba bekerja sebagai tim, tapi itu hanya terjadi di situasi khusus."

Ia menambahkan: "Team order memang sangat sulit untuk didengar. Saya pikir kita hanya bisa menganalisis dengan cepat, memikirkan di mana posisi kita, dan apakah team order akan membantu kita meraih hasil yang lebih bagus untuk tim. Dari situ kita bisa mengambil keputusan."

Bottas juga mengatakan bahwa Mercedes tidak perlu menggunakan team order.

"Kami belum membahas soal itu, dan memang sebenarnya tidak perlu," ucap Bottas. "Tim ini tidak pernah memiliki 'pembalap nomor 1' atau 'pembalap nomor 2', dan kami merasa tidak berencana menerapkan sistem seperti itu."

Meski Ferrari kini memimpin klasemen pembalap dan konstruktor, Bottas yakin Mercedes tidak akan mengubah pendekatan mereka atau memutuskan untuk memfavoritkan salah satu pembalap.

"Saya pikir itu tidak akan terjadi," jawab Bottas. "Jika saya mengalami kesulitan saat balapan karena alasan apapun, seperti strategi yang berbeda, dan Lewis terjebak di belakang saya, maka saya akan memberikan jalan untuk dia."

"Kami melakukan hal itu untuk tim dan berusaha meraih poin sebanyak mungkin untuk tim. Saya selalu menjadi pembala yang mengutamakan tim. Tapi segala hal yang berkaitan dengan saya, Lewis, dan team order, kami sama sekali tidak merencanakan apa-apa.

"Tahun ini, tiap tim harus lebih cermat dan berhati-hati, jadi saya akan berusaha meraih poin di setiap balapan."

Laporan tambahan oleh Valentin Khorounzhiy

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Massa ingin Stroll segera cetak poin
Artikel berikutnya Retro: 1991, lahirnya tim Jordan F1

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia