Hamilton: Meditasi Tingkatkan Kualitas Hidup Saya
Juara dunia Formula 1, Lewis Hamilton, makin membuka diri. Dalam wawancara terbatas dengan sejumlah jurnalis, ia memberi informasi tentang eksistensinya di luar balapan.
Foto oleh: Andy Hone / Motorsport Images
Pembalap Mercedes AMG Petronas itu berterima kasih kepada Angela Cullen, fisioterapis yang banyak menghabiskan waktu dengannya selama lockdown. Hamilton terus bertransformasi, kini ia ingin berkontribusi kepada masyarakat.
Dunia balapan adalah konteks yang bisa dijalani selama 24 jam. Pilihan yang perlu dihormati dan dalam aspek tertentu, seorang pembalap beruntung karena melakukan pekerjaan sesuai minatnya. Hamilton menunjukkan bahwa itu bukan sebuah dogma.
Pilot 35 tahun itu memilih gaya hidup berbeda dibanding lawan-lawannya. Kendati demikian, ia masih mampu menggaransi prestasi. Berikut petikan wawancara dengan pembalap Inggris tersebut.
Di awal musim, Anda bicara tentang kelanjutan pencarian untuk fokus sempurna. Anda sudah berhasill?
Saya masih terus berupaya. Saya bermeditasi dan satu hal yang dulu saya pikir tak berguna, tapi penting memiliki pengalaman berbeda. Saya masih banyak membaca, bertemu banyak teman dan setiap orang dari mereka berbeda dengan cara tersendiri ketika menghadapi berbagai hal.
Baru-baru ini, saya mencoba yoga, tapi bukan aktivitas yang awalnya cepat saya sukai dan kemudian…ayah mendapat hasil lebih baik sehingga saya merasa sedikit frustrasi. Tapi setiap pengalaman, saya butuhkan untuk lebih memahami diri sendiri. Saya baca beberapa buku, sangat membantu mengerti aspek-aspek baru untuk menilai level-level energi saya dan bagaimana bereaksi terhadap sesuatu yang terjadi kepada diri saya.
Sebuah proses berkelanjutan, saya tahu bisa lebih baik saat selalu mengetahui diri sendiri. Saya jelas jauh dari sempurna, tapi saya juga dapat mengatakan kalau kehidupan harian saya jauh lebih baik, mulai dari menggunakan energi hingga menggunakan waktu.
Kita menjalani tahun yang sangat berbeda, Anda harus tinggal lebih lama di ‘gelembung’ bersama Angela. Seberapa besar situasi ini memengaruhi Anda?
Ya, saya menghabiskan banyak waktu dengan Angela, dan terima kasih Tuhan, saya bisa mengandalkannya! Dia punya keluarga, dan saya mengizinkannya pulang ketika situasi memungkinkan. Biasanya tak mudah menghabiskan banyak waktu dengan seseorang, tapi saya bilang bahwa kami sahabat karib dan kami bekerja dengan sangat baik.
Kami juga melakukan banyak hal bersama: terjun paying, selancar, lari, latihan kebugaran, yoga dan meditasi. Kami sangat selaras dalam hal-hal yang kami sukai. Kami berdua melakukan diet berbasis nabati, dan berbagi pilihan tertentu untuk belajar banyak hal bersama.
Anda menghabiskan banyak waktu di rumah…
Untuk pertama kalinya, saya benar-benar tinggal di rumah untuk waktu lama. Di musim dingin, saya selalu pergi ke gunung sejenak, tempat di mana saya anggap sebagai rumah utama karena di sana, saya berbagi banyak kenangan indah dengan teman-teman dan keluarga. Tapi jangka waktunya tidak terlalu lama.
Saya melewatkan lockdown di Monako, selalu jadi tempat yang saya sebut ‘rumah’, namun saya tak punya banyak kenangan di sana. Akhirnya saya punya kesempatan menikmati waktu indah di sana. Tidak semua mudah, tapi saya punya beberapa hal berbeda untuk difokuskan, saya merasa nyaman dengan diri sendiri, saya menemukan kedamaian. Saya sangat bahagia, dan bisa berkonsentrasi terhadap titik-titik kelemahan selama latihan.
Apa target Anda sekarang? Anda menentukan masa depan?
Saya mulai melihat sekilas ke masa depan, setidaknya, ada sensasi seperti itu. Saya membalap sejak usia delapan tahun dan di dalam diri, saya akan selalu jadi pembalap, juga ketika saya akan memutuskan berhenti.
Selama beberapa tahun, saya tidak menutupi kelemahan. Orang-orang terdekat sudah tahu sisi rapuh saya dan mereka melihat saya sebagai manusia. Beberapa hari lalu, saya ke pantai bersama Angela dan di titik tertentu, dia harus menangani beberapa hal sehingga saya berhenti menatap laut. Saya sering melakukanya, saya bersyukur atas setiap hari yang saya jalani.
Irama kehidupan kadang membuat kita tidak mengambil momen sejenak untuk diri sendiri, itu kenapa saya memutuskan bermeditasi. Kita menerima apa yang dimiliiki dan kembali ke pantai yang saya bicarakan, saya berpikir soal keindahan di sekitar kita, di planet ini.
Saya selalu mengatakan bahwa saya tidak mau jika waktu saya dalam hidup ini hanya digunakan bersenang-senang. Saya ingin membantu dan punya dampak positif. Saya juga membantu seorang anak yang kesulitan dalam berbagai hal. Baru-baru ini, saya bertemy seorang anak laki-laki yang mengaku sedang berjuang mengatasi depresi. Beberapa saat kemudian, saya mengirim pesan-pesan dan hal kecil ini membuatnya mulai percaya diri.
Balapan sangat penting bagi saya, saya tahu itu, tapi ada banyak hal lain yang bisa dilakukan. Saya ingin mencoba dan menolong seseorang yang sedang membutuhkan. Banyak orang hebat di dunia yang melakukan hal-hal luar biasa. Ini target saya.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments